Things We Like: Dari Minggu Pertama April
Game klasik, musik hingga tv series yang kami sukai.
Di dalam program “Things We Like”, kami mengumpulkan hal-hal yang sedang disukai oleh tim Whiteboard Journal berikut alasannya. Dari game klasik, album baru dari musisi kesayangan, hingga reboot dari tv series ikonik, berikut adalah “Things We Like” dari minggu pertama April.
M. HILMI
Managing Editor
What:
Tetris 99
Description:
Dulu sempat nggak terlalu tertarik dengan konsep battle royale yang kini sangat populer. Sampai sekarang belum pernah, dan nggak ada keinginan untuk coba main PUBG atau Freefire. Sempat nyoba main Fortnite, tapi kurang menikmati (alias nggak jago aja sih).
Saat tahu Tetris mengadaptasi pola ini, agak ragu, tapi penasaran nyoba. Gara-garanya, sejak kecil selalu ditantang main tetris di rumah sama Ayah dan kakak (sayangnya, di sini juga paling nggak jago). Pas main, akhirnya bisa menikmati konsep battle royale. Secara gameplay masih sangat sederhana, cuma ditambah stake yang menarik saat kita berhadapan dengan 99 pemain lain untuk survive selama mungkin, sambil mengirim blocks ke lawan. Walau sekarang belum pernah jadi juara 1 (paling mentok juara 12), tapi sangat merekomendasikan game ini bagi siapapun yang memandang bahwa battle royale itu overrated – termasuk saya di masa lalu.
FEBRINA ANINDITA
Editorial Staff
What:
Soundclass: Glen Nanlohy
Description:
Masih kangen sama Glen sejak dia meninggal awal April lalu. Kangen suaranya dan cara cerita yang seru. Beruntung ada episode Soundclass bareng dia dan dulu pas pertama kali dengar episode ini – gue langsung ngulik tiap artis yang disebut hahaha.
Glen adalah supervisor pertama pas gue pertama kali kerja (Soundshine Events) dan dia adalah salah satu orang baik yang gue kenal seumur hidup gue – super sincere dan caring. Kami sempat lost contact beberapa tahun setelah kerja, sampai akhirnya random ketemu di Bazaar Art Jakarta 2012 kalau nggak salah. Gue lagi jaga galeri dari Singapore dan ada om-om stylish lewat, wangi banget. Ternyata itu dia dan langsung catch up banci hahaha. Lalu sejak itu jadi sering ngobrol makanan dan musik. Kalau mau cari makanan underrated tapi enak, gue selalu tanya dia.
Mengingat kita belum sempat realisasikan wacana kuliner dan ke Tokyo bareng, gue akan coba semua makanan yang pernah lo rekomendasikan tiap kali kangen sama lo karena sekarang gue udah nggak bisa chatting lagi :(. RIP Glen.
AMELIA VINDY
Editorial Staff
What:
Album Baru Chris Cohen
Description:
Gue sayang banget sama Chris Cohen, sejauh ini belum ada materi doi yang mengecewakan gue. Dan bisa dibilang, album baru yang bertajuk self-titled ini sekali lagi menyelamatkan gue dari pikiran jahat dan hari-hari kelam. Setiap dengerin Chris Cohen tuh rasanya kayak lagi dengerin nasehat terapis :’). Suara vokalnya yang super wise, aura positif dari musiknya, pokoknya lumayan cukup membuat tenang pikiran yang semrawut.
Fav trek: Song The Play, House Carpenter
GHINA HANA SABRINA
Editorial Staff
What:
Billie Eilish’s “bad guy” Music Video
Description:
It seems that Billie Eilish is the type of person who likes spooky, creepy things, and it shows. First of all, “bad guy” is an absolute banger, it is a pop-trap track which is also heavy on the bass and has some serious circus-horror vibes. Speaking of the music video, it is largely influenced by Western horror movies and you could even see major “The Babadook” influences especially the during the scene in the bedroom. All things aside, it’s pretty weird video and I dig it.
EMMA PRIMASTIWI
Editorial Staff
What:
SPAGHETTI AND MEATBALLS
Description:
SPAGHETTI AND MEATBALLS BRO. Ken approves, highlight this. – Ken. Laper – me
CLARISSA AMABEL
Art Director
What:
John Mayer – Slow Dancing in a Burning Room
Description:
Continuum (2006) is John Mayer’s best album yet.
1. “Slow Dancing in a Burning Room” is the best song in the best album. According to Genius.com: “It has since becoming one of Mayer’s most enduring hits, loved amongst fans for its highly emotional lyrics and impassioned guitar solo.”
2. When he performs this song live, the stage is awashed in red lights, saturating the entire space with flaming hues.
3. It is perfect.
DILA F. HASAN
Graphic Designer
What:
NYX total Control Mesh Cushion – in shade #06 true beige
Description:
JUJUR! Mesh cushion ini sangatlah mirip sama foundation, coverage-nya tinggi tanpa harus memakai banyak-banyak jadi terasa ringan banget. Secara packaging juga sangat mudah di pakai, ringan pula dan puff-nya juga sangat menyerap ke kulit, bikin irit banget. Gue sebenernya gak terlalu suka make-up-an tiap hari tapi untuk make-up cepat dan muka jadi kelihatan cerah this is my go to make-up kit!
ALMER RASHAD
Graphic Designer
What:
Twilight Zone (2019)
Description:
Dari tahun lalu gue sudah lihat beberapa teaser dari reboot tv series legendaris ini. Mungkin baru 2 episode tapi udah bisa membuat gue excited untuk nungguin episode ke 3, konsepnya persis seperti dari tahun 50-an tapi jauh lebih modern dari original series-nya di tambah dengan aktor-aktor tv series yang familiar sepert Kumail Nanjiani dan Adam Scott. Mungkin 2 episode pertama belum sebagus ekspektasi gue tapi gue yakin banget akan banyak surprises menunggu di episode-episode selanjutnya.
KANIA THEA PRADIPTA
Graphic Designer
What:
Minesweeper
Description:
Game ini jadul banget (setelah baca-baca dikit ternyata sudah dari tahun 60-an), tapi akhir-akhir ini gue jadi sering banget main lagi di hp. Menurut gue level-nya pas lah, game mikir yang gak bikin semikir itu sampai kesel, tapi juga gak segampang itu lo tetep harus mikir. Terus kalo lo berhasil dapet new best time, lo bakal nagih penasaran untuk nge-beat best time, gitu aja deh terus hahaha. Lumayan buat main di mobil kalau macet, atau kalo lagi nunggu-nunggu di antrian.
ADYTHIA UTAMA
Videographer
What:
Spectra Mini
Description:
Di era transportasi yang semakin modern dan beragam ini. Sudah saatnya saya makin eksplor dengan alternatif-alternatif yang ada, di smartphone saya sudah terinstall GOJEK, GRAB, dan MIGO. Di dompet ada E-Money untuk bayar tol, MRT, dan transjakarta. Sementara sepeda listrik lipat ada di rumah. Namun sepeda listrik pun masih kurang praktis, sehingga ada alternatif baru, yakni electric skateboard, dalam hal ini saya memiih Spectra, karena ada teknologi 3D posture control system, di mana board-nya beradaptasi dengan berat badan sang pengguna. Ukurannya juga kecil jadi enak bisa masuk tas, untuk sekadar jalan-jalan ke stasiun MRT, saya sih yes.
(ye gua ndiri belom punye sih, tapi udah mesen, belom nyampe aje, jadi ya like-like aje ye kan)