Teks: Anindita Salsabila
Foto: Hyperallergic

Pengunjung Metropolitan Museum of Art kini harus membayar biaya tiket masuk seharga USD25 jika tergolong bukan merupakan warga New York. Sedangkan untuk warga lokal, biaya masuk The Met dapat dibayarkan secara sukarela namun tetap harus menunjukan kartu identifikasi. Kebijakan ini akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Maret 2018. Perubahan ini bertujuan untuk memperbaiki pemasukan institusi setelah mengalami ketidakstabilan dalam pengelolaan uang dan kepemimpinan. Selama ini, banyak yang tidak mau membayar harga tiket masuk yang dianjurkan oleh pihak manajemen. Padahal, sebagai community resource, seluruh warga New York turut berperan penting dalam menjaga kelestariannya.

Sejajar dengan Louvre di Paris, Museum of Modern Art dan Solomon R. Guggenheim Museum, The Met adalah salah satu museum yang paling terkenal bebas biaya dan hanya mengandalkan donasi sukarela dari publik dalam menunjang berdirinya institusi ini. Hal tersebut akhirnya menuntut mereka untuk bersaing lebih agresif lagi agar mampu bersaing dengan MoMA dan Whitney Museum of American Art. Sistem tiket masuk berbayar secara sukarela akan tetap diperbolehkan untuk siswa dari Connecticut dan New Jersey. Sedangkan full-priced admission akan diberlakukan 3 hari berturut-turut di 3 lokasi The Met termasuk di Breuer dan Cloisters.

Pemerintah kota berharap kebijakan ini mampu memproyeksikan prediksi sumber pendapatan yang lebih baik selama masa percobaan agar The Met tetap lestari walaupun semua institusi negara tersebut berkompetisi untuk mendapatkan donasi. Selain untuk biaya maintenance dan operasional museum, pendapatan tersebut akan disalurkan ke daerah New York.