Ramengvrl Menceritakan Perkenalannya dengan Hip Hop
Kami berbincang dengan Ramengvrl mengenai ketertarikannya pada dunia hip hop, inspirasinya dalam bermusik hingga komentarnya tentang penggunaan sample dalam dunia hip hop.
Words by Amelia Vindy
Foto: Ramengvrl
Sebagai pendatang baru, rupanya kehadiran Ramengvrl dapat dengan mudah mencuri perhatian para penikmat musik Tanah Air khususnya di skena musik hip hop. Memperkenalkan diri lewat single pertamanya “I’m Da Man”, kini Ramengvrl telah menjadi salah satu nama rapper muda yang patut diikuti perjalanannya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai sosok rapper yang satu ini, kami berkesempatan untuk berbincang dengannya mengenai ketertarikannya pada dunia hip hop, inspirasinya dalam bermusik hingga komentarnya tentang penggunaan sample dalam dunia hip hop.
Anda sempat mengaku memiliki ketertarikan dengan permainan kata dan secara tidak sengaja mengekspresikan hal tersebut dengan jadi seorang rapper di kemudian hari. Seperti apa awal mula perjalanan Anda hingga akhirnya mampu membuat dan mengekspresikan hobi tersebut melalui musik hip hop?
Dari dulu saya memang sudah suka menulis, entah itu di blog atau pun di diary – total udah 10 buku diary saya tulis (tertawa). Memang saya suka mengekspresikan diri lewat kata-kata. Dan kebetulan saat SMA saya mulai mendengarkan Kanye West, Black Eyed Peas, The Lonely Island, lalu saya mulai mengulik Drake, J.Cole, Tyler The Creator, A$AP Rocky, Nicki Minaj, dll.
Di situ saya mulai menyadari bahwa rap tidak selalu tentang senjata AK47, mencari kredibilitas di jalanan, uang dan semacamnya, tapi juga bisa jadi sebuah karya seni (terutama dengan Kanye). Selain itu, buat saya rap adalah salah satu medium berekspresi yang baik, karena saya dapat menceritakan berbagai macam kisah di bars yang ada dalam 1 lagu. Beda kalau saya adalah artis pop misalnya yang menceritakan soal patah hati secara general. Dalam hip hop, kita bisa lebih bebas hingga cerita soal detailnya. Selain itu rasanya hip hop cocok dengan attitude saya (tertawa).
Seperti yang kita tahu, musik hip hop telah kembali menjadi salah satu scene yang banyak digemari oleh penikmat musik. Sebagai pelaku, alasan apa yang membuatnya demikian?
Saya rasa jawabannya adalah zaman. Memang eranya lagi ke sana, sama seperti era sebelumnya, rock yang paling berjaya. Sekarang ya, rapper yang jadi rockstar. New school hip hop juga beda banget dengan old school. Sekarang jauh lebih easy-listening, lebih melodic, makin banyak yang “anthemic”; baik kalian suka atau tidak, yang pasti itulah yang membuat hip hop hari ini lebih mudah untuk sampai ke mass market. Budaya populer hari ini juga secara general melirik ke hip hop, mulai dari fashion hingga attitude terkait hip hop itu yang sedang tren. And it helps the genre for sure.
Adakah hal spesifik yang paling menginspirasi Anda pada proses kreatif penggarapan karya-karya Anda?
Saya rasa lingkungan sosial atau kultural. Saya lumayan observatif dengan apa yang terjadi di sekitar saya, terutama yang terkait dengan kemanusiaan ya, karena manusia itu lucu. Misal di single terbaru saya “CA$HMERE”, people think it’s just a bravado song (and it is), tapi sebenarnya saya pun membicarakan tentang anak-anak zaman sekarang yang suka memaksakan gaya-gaya Hypebeast dengan membeli Supreme atau Yeezy, tanpa bertanya kepada diri sendiri, “Kenapa saya butuh barang ini” dan tiba-tiba mereka tidak mampu bayar kosan atau kontrakan.
Di beberapa lagu, saya suka menyisipkan lirik-lirik yang saya tahu akan mengena buat banyak orang, in a good or bad way. Menurut saya, orang Indonesia mayoritas masih kolot, dan saya berusaha menantang hal itu. Masih banyak yang bilang lirik saya terlalu vulgar dan kurang pantas, tapi di saat bersamaan orang-orang mendengarkan lagu XXXTentacion. Ada double standard di sini. Pada dasarnya, yang saya alami dan apa yang orang lain alami (yang kebetulan saya lihat langsung).
Ada pro dan kontra pada penggunaan sampling pada musik hip hop karena ada yang menganggap hal tersebut mencuri karya orang lain ada juga yang menganggapnya sebagai inspirasi dan stimulan proses kreatif. Bagaimana menurut Anda terhadap hal tersebut?
Saya suka dilematis jika harus memberikan opini soal ini, karena buat saya, sampling di musik hip hop tidak menjadi masalah dan kulturnya memang seperti itu. Chop chop stuffs, add some new this and that, dan jadi suatu karya baru yang bisa jelek atau bisa bagus – it doesn’t matter.
Saya tidak melihatnya sebagai masalah jika seseorang menciptakan hal baru dengan sample. Dengar saja album A$AP Rocky’s “Testing”, itu apa tidak hampir semuanya terdapat sample? Tapi lagu-lagu yang ada di sana tetap terdengar segar. Tapi, saya ingin menekankan pentingnya memberikan kredit kepada siapapun yang terlibat dalam proses pembuatan karya seseorang. Riset dulu sedikit dalam penggunaan sample yang ‘baik dan benar’. Bagaimana caranya supaya tidak melanggar peraturan karena kan kalian menggunakan karya orang lain.
Di luar negeri, musik hip hop identik dengan pengolahan sample-sample yang ada. Sebagai salah satu pelaku, apakah Anda melihat ada potensi bahwa hip hop Indonesia akan semakin banyak yang mengadaptasi produksi serupa?
Iya. Walaupun saya sendiri belum pernah membuat karya menggunakan sample, tetapi musisi lain yang saya kenal seperti Dipha Barus, Bam Mastro, kolektif hip hop ONAR, mereka sangat mengulik sample, dan yang saya lihat sih akan semakin banyak yang ke arah situ nantinya.
Melihat perkembangan musik hip hop yang semakin menjamur, menurut Anda sebagai pelaku, kiat apa yang dapat dilakukan untuk membuat scene hip hop Indonesia terus sustain?
Sebagai pelaku, hal yang bisa dilakukan menurut saya adalah stay existing. Maksudnya adalah jangan membuat karya hanya karena musim atau tren, setelah itu vakum, kemudian tiba-tiba merilis karya lagi demi bereaksi akan sesuatu aja. Buat karya terus, dan selalu renew/innovate. Zaman kan terus berubah dan karya kita juga harus mengikuti arusnya, sambil tetep stay true to yourself. Contoh paling ideal yang selalu jadi inspirasi saya untuk hal ini, masih Kanye West. Always relevant bahkan ahead of times, dan selalu ditunggu-tunggu orang.
Rencana atau proyek apa yang sedang Anda persiapkan?
Album.