Utopia Musik dan Imajinasi Jamur dalam Single Terbaru Björk “Atopos”
Lagu pop eksperimental yang memaksa kita untuk mengakui alam bawah sadar atas sebuah percakapan dan memperbaiki diri dalam realisasi musik.
Teks: Adinda R. Syam
Foto: Björk
Setelah mengunggah tracklist, artwork, dan tanggal rilis untuk album “Fossora” di minggu lalu, Björk, akhirnya meluncurkan single utama dari album tersebut yang berjudul “Atopos”. Lagu ini menjadi preview dari album tersebut ditayangkan perdana di BBC Radio 6 Music pagi ini (6 September).
Lagu baru ini ditulis bersama dengan Kasimyn (Gabber Modus Operandi), dan video yang menyertainya disutradarai oleh Viðar Logi.
Di akun Twitter-nya, ia juga menuliskan liriknya terinspirasi oleh apa yang digambarkan oleh Roland Barthes sebagai sesuatu yang tidak dapat digolongkan dalam suatu “kotak”.
https://t.co/CMtfh5QuXZ
here is the first video of my album to the song “atopos”
could you please play it loudly?the lyrics are inspired by what roland barthes described as the unclassifiable OTHER
“our differences are irrelevant
our union is stronger than us”warmthness
björk pic.twitter.com/K2IkUoPSi9— björk (@bjork) September 6, 2022
Tidak jauh berbeda dengan lagu Björk sebelumnya, “Atopos” adalah musik bass yang berat atas kombinasi denotasi yang khas dirinya. Lagu ini dapat digambarkan sebagai musik bernuansakan elemen-elemen unik, mulai dari enam klarinet bass, suara bor, sampai detail-detail lain yang membuat lagu ini semakin dalam.
Seakan menyampaikan dari aturan imajinasinya, Björk mungkin bermaksud untuk mengurangi makna kata-katanya saat dia mengalihkan perhatian pendengarnya dari lirik dengan kostum yang tegas. Belum lagi tarian yang tidak menentu dan sporadis seperti bentuk nyanyian cengeng yang bergema dengan putus asa. Namun, ini berhasil melumpuhkan pendengar dengan kegelisahan karena mereka dipaksa untuk menyaring lampu yang berkedip dan adegan yang mengalihkan fokus tanpa rima atau alasan apa pun, sebenarnya semakin memperkuat validitasnya.
Lebih spesial lagi, di album terbaru Björk ini, dia menggaet musisi Indonesia Kasimyn dari Gabber Modus Operandi. Keduanya turut berkolaborasi dan menjelaskan bahwa album baru “Fossora” ini adalah sebuah album yang disebut sebagai “mushroom album”. Untuknya, kita akan melihat Spora dan Fungi yang berdansa di dunia imajinasi Björk.
Lagu ini adalah lagu pop eksperimental yang memaksa kita untuk mengakui alam bawah sadar atas sebuah percakapan dan memperbaiki diri dalam realisasi musik. Jadi untuk memastikan pesan Bjork menyentuh, “please play [the song] loudly!”