Teks: Yusril Mukav
Foto: Synchronize Fest

Penantian panjang belantika musik Indonesia mulai terjawab, tahun 2022 menjadi titik temu rangkaian event musik yang telah dibuka kembali setelah dua tahun lamanya. Setelah kehadiran Joyland Festival di Bali, kabar baik selanjutnya adalah kembalinya Synchronize Fest pada 7-9 Oktober mendatang.

Bertajuk “Lokal Lebih Vokal”, Synchronize Fest tidak ingin melepas identitasnya yang dari dulu hingga hari ini tak lepas dari bagaimana mereka membuka ruang bagi musisi lintas generasi tanah air. 

Dalam segi identitas visualnya, semangat “kelokalan” yang mereka bawa direpresentasikan oleh Rakhmat Jaka seorang seniman dari Kalimantan Selatan yang karyanya lekat dengan kehidupan, budaya, dan keseharian masyarakat Indonesia.

Tingginya animo dari penonton Synchronize Fest (Foto: Synchronize Fest)

Pada perhelatan kali ini Synchronize Fest juga tetap konsisten dengan kampanye #GreenMovement yang pertama kali diimplementasikan pada event Synchronize 2019 lalu. Kampanye ini menghendaki pengunjung Synchronize Fest untuk dapat membawa botol minum mereka di area festival, mereka juga menyediakan water refill yang dapat dinikmati secara gratis oleh semua pengunjung, pengelolaan sampah terpisah, dan aktivasi penyadaran isu lingkungan di festival.

Misi utama Synchronize Fest tentunya ingin menyadarkan kembali keberagaman musik dan sebagai corong pergerakan musik di Indonesia. Festival tersebut selalu ingin menjadi rumah untuk musik yang mandiri, beragam, aman, nyaman, menyenangkan, penuh kegembiraan, bagi individu atau keluarga, tanpa memandang latar belakang ekonomi, pilihan politik, suku bangsa, dan ras. Synchronize Fest is Back!