Rihanna, Ariana Grande, dan Pelaku Industri Musik Mendukung Justice in Policing Act 2020
Surat yang kini telah ditandatangani oleh 450 pelaku industri musik dan entertainment ini ingin menghilangkan diskriminasi rasial dan kebrutalan polisi di Amerika Serikat.
Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Instagram / sacrée frangine
Gerakan aktivisme Black Lives Matter telah menerima dukungan dari berbagai pihak, tak terkecuali dari para nama-nama besar di kalangan pelaku industri musik dan entertainment seperti Rihanna, Billie Eilish, dan Ariana Grande. Selain memberi donasi atau menggelar penggalangan dana, kini pelaku industri musik di Amerika Serikat telah bersama-sama menandatangani sebuah surat terbuka untuk Kongres guna mendukung reformasi kepolisian Amerika Serikat.
Tuntutan akan reformasi kepolisian merupakan tanggapan terhadap banyaknya kasus kebrutalan polisi di Amerika, terlebih lagi kepada warga berkulit hitam dan komunitas minoritas lainnya seperti yang menimpa George Floyd Mei. Melalui kebijakan Justice in Policing Act 2020, nama-nama besar pelaku industri musik ini menuntut akan dihilangkannya praktik qualified immunity, yaitu sebuah praktik di kepolisian Amerika Serikat yang memberi kekebalan hukum bagi aparat kepolisian saat melaksanakan pekerjaan mereka. Hal tersebut adalah faktor yang menyebabkan minimnya konsekuensi hukum yang diterima pihak kepolisian setelah melakukan kebrutalan polisi atau mencelakai warga yang tak bersalah.
Surat ini juga menuntut akan dihilangkannya chokehold, transparansi dalam pengoleksian data, surat yang mengizinkan masuk properti secara paksa, serta meningkatkan kualitas jug keadilan dalam investigasi kesalahan dari pihak kepolisian sendiri. Ditujukan kepada Nancy Pelosi selaku Ketua DPR Amerika Serikat serta Kevin McCarthy selaku pemimpin Partai Republik Amerika Serikat, surat ini kini telah ditandatangani oleh 450 aktor dan musisi ternama.
Sebelumnya para pelaku industri musik juga telah menunjukkan dukungan mereka terhadap gerakan Black Lives Matter dan diskriminasi rasial dengan menghilangkan penggunaan kata ‘urban’. Seperti yang dilakukan oleh Grammys dalam kategori musik yang memiliki pengaruh hip-hop atau R&B yang identik dengan kultur Afrika Amerika.