Teks: Stefano William A.
Foto: Radiohead/Bandcamp

Teknologi bisa dipandang sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi hal ini memperkokoh jalur komunikasi dan informasi, sementara sisi lainnya meruntuhkan privasi serta hak milik intelektual atau karya tanpa bentuk fisik. Bagi seniman, eksistensi identitas mereka menjadi lebih besar namun eksistensi karya-karyanya banyak terancam pembajakan. Tidak sedikit dari karya besar seperti film blockbuster juga album musik disebarkan pihak tak bertanggung jawab ke dunia maya tanpa izin pembuatnya. Korban paling baru adalah Radiohead. Awal bulan Juni, dikabarkan ada 18 minidiscs berisi file demo penuh dari album mahakarya mereka, “OK Computer”, tersebar di internet. Masing-masing file yang kurang lebih berdurasi 1 jam tersebut berisi demo trek, rekaman alternatif, dan rekaman live.

Pihak Radiohead melalui gitaris Jonny Greenwood kemudian memberikan pernyataan bahwa kejadian dimulai dari pencurian beberapa minidisk berisi rekaman OK Computer milik Thom Yorke dan pihak yang mengambilnya meminta tebusan sejumlah 150.000 USD jika isi rekaman tidak ingin disebarluaskan. Alih-alih mengikuti permintaan tersebut, Radiohead memilih merilis sendiri 18 file demo tersebut melalui situs Bandcamp. Melalui keputusan untuk membiarkan file dapat diakses publik dalam rentang waktu 18 hari dan bisa diperoleh dengan harga 18 Pound, Radiohead menunjukkan sikap berani dan tidak harus kalah dengan pembajakan seperti ini.

Keuntungan yang didapatkan dari penjualan rekaman minidisk tersebut akan disalurkan bagi kelompok aktivis, Extinction Rebellion. Dari kejadian ini dapat digaris bawahi bahwa masalah pembajakan masih hidup dan mengancam para seniman bahkan sebesar Radiohead, dan ternyata, ancaman terbesar album “OK Computer” adalah komputer itu sendiri.