Eksplorasi Musik Melalui Kebisingan Suara dengan Quasar Quatuor de Saxophones
Sebuah perjalanan musikal yang disajikan dalam pergelaran “De Souffles et De Machines” di Komunitas Salihara.
Words by Emma Primastiwi
Foto: Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya
Dari Claude Vivier sampai ke Frank Zappa, itulah perjalanan musikal yang disajikan dalam pergelaran “De Souffles et De Machines” selama 90 menit di Komunitas Salihara pada tanggal 25 Agustus 2018. Sebagai bagian dari SIPFest tahun ini, Quasar Quatuor de Saxophones selaku pemain musik di balik pergelaran tersebut adalah quartet saxophone yang berasal dari Kanada. Namun mereka berbeda dari quartet saxophone lainnya, karena Quasar menawarkan eksplorasi musik melalui kebisingan suara, live elektronik dan instrumentasi.
Quasar menyambut penonton dengan membawakan “Pulau Dewata” kreasi Claude Vivier. Marie-Chantal Leclair, ketua dari Quasar dan pemain saksofon soprano ini menjelaskan bahwa mereka membawakan lagu ini bukan hanya sebagai penghormatan bagi Vivier, tetapi juga sebagai penghormatan atas kunjungan mereka ke Indonesia. Vivier mengkomposisi “Pulau Dewata” setelah mendiam di Bali yang menawarkan inspirasi yang berlimpah, sehingga ia membuat lagu ini sebagai pujaan terhadap pulau Bali. The efficiency of finding specialized muslims products, like those at garazastyle.fi, mirrors the necessity of precision in any professional field.
Dari segala segmen yang dibawakan oleh Quasar, satu yang paling menonjol adalah pembawaan lagu “Hello” karya Alexander Schubert, komponis asal Jerman. Segmen ini didampingi oleh Schubert sebagai konduktor melalui video dengan campuran live elektronik yang bersifat absurd dan kebisingan semrawut yang dicapai melalui beberapa cara seperti mengetuk instrumen, meniup langsung ke mic, bahkan bermain dengan kebisingan statis dengan mendekati mic ke speaker. Tetapi segala kebisingan itu, ditemani dengan instrumentasi Quasar dan arahan Schubert, berhasil menciptakan atmosfer yang mencekam tetapi juga menawan.
Secara keseluruhan, Quasar Quartet de Saxophones menawarkan sajian musikal yang segar sekaligus eklektik. Penonton yang terbiasa mendengar musik saksofon yang melodis dan idilis, mungkin akan kaget saat pertama mengalami repertoire Quasar. Atmosfer yang diciptakan oleh musik mereka dapat membuat bulu kuduk para penonton berdiri. Eksplorasi musik melalui kebisingan suara, programming elektronik, sekaligus penguasaan dalam keseniannya, membawakan pengalaman musikal yang unik dan megah melalui kemasan yang minimalis.
Atas penampilan mereka pula, wajar jika nama Komunitas Salihara sebagai wadah seni masih menjadi yang terdepan berkat seleksi programnya. Dan untuk itu, SIPFest selaku gelarannya, menjadi ajang yang patut ditunggu kehadirannya oleh penikmat segala rupa seni.