Pengalaman Imersif NFT Musik Di Metaverse Dipandang Sebagai Masa Depan Industri Musik Lebih Menguntungkan Bagi Kelompok Musisi
Melalui NFT musik, musisi dapat langsung menerima direct income yang diterima langsung oleh sang artis tanpa pihak ketiga
Teks: Titania Celestine
Foto: Medium
The Metaverse kian menjadi salah satu tren terbesar di tahun 2022 seiring dengan berjalannya waktu. Dengan banyak fitur terbaru yang dapat diakses melalui Metaverse, tampaknya tidak heran mengapa dunia virtual tersebut menjadi salah satu virtual experiences paling populer di dunia saat ini.
Sebagai salah satu inovasi terbaru yang diinkorporasikan kepada dunia Metaverse, musik telah dikenalkan sebagai bagian dari ekosistem Metaverse. Musik dalam bentuk NFT mulai dijadikan pengalaman imersif sosial bagi keduanya pencipta musik serta penggemar musik.
Fluf World, sebuah komunitas yang dapat ditemukan di Metaverse terdiri dari avatar 3D yang menyerupai kelinci, dan menjadikan musik salah satu aspek user experience terbesar dalam komunitas tersebut.
Co-founder Fluf World, Brooke Howard-Smith, mengungkapkan bahwa Fluf World didedikasikan sebagai tempat dimana keduanya musisi dan penggemar musik dapat menciptakan sebuah komunitas melalui NFT musik. Dengan fitur ‘scenes and sounds’ yang dapat memberikan tiap anggota komunitas Fluf World serangkaian opsi untuk memilih soundtrack bagi avatar NFT milik mereka.
Tune in to the 11th Hour Podcast NOW to see @disclosure produce a brand new track LIVE! 🔥https://t.co/7WlTTZQ3B6#FLUFWorld #NFTCommunity #FLUF pic.twitter.com/KS2Fm8XhFo
— FLUF (@FLUF_World) February 3, 2022
“Minggu ini, Fluf World akan mulai merilis phase one untuk ‘Burrows’, sebuah space dalam Metaverse dimana avatar setiap anggota dapat walk around dan mendengar musik avatar lainnya ketika menyalakan proximity feature. Mereka juga akan melihat visual representation dari musik mereka yang disebut sebagai ‘Nimbus’.” jelas Brooke.
Gino the Ghost, seorang produser musik yang merupakan music executive untuk Fluf World menyatakan bahwa NFT musik dapat dijadikan sarana bagi musisi untuk menyampaikan karya mereka dalam berbagai macam package yang juga merupakan aset kripto.
“Kenyataannya adalah label musik membuat lebih banyak untung dibanding pencipta lagu, dan platform streaming juga tidak jauh berbeda. Royalti juga merupakan pendapatan yang prosesnya memakan waktu, dan musisi memerlukan audit untuk menentukan apakah keuntungan yang mereka dapatkan bersifat akurat.” ungkap Gino the Ghost.
Namun melalui NFT musik, musisi dapat langsung menerima direct income yang diterima langsung oleh sang artis tanpa pihak ketiga. Gino mengatakan bahwa NFT musik juga dapat dijadikan sarana bagi penggemar setiap musisi untuk berinvestasi jangka panjang kepada hasil karya mereka.
Selebihnya, belakangan ini juga ditemukan NFT musik yang dapat digunakan sebagai wearables, mengambil wujud benda pakaian seperti t-shirt, kacamata, dan shoulder plates yang biasanya menampilkan cuplikan lagu berdurasi 15 detik.
Walaupun NFT musik merupakan sebuah konsep yang masih muda, para ahli industri telah menyatakan bahwa musik dalam ekosistem Metaverse akan terus berkembang dan bertumbuh dalam angka peminat.
Sekelompok musisi ternama juga mulai menjadi lebih aktif dalam dunia NFT, seperti contohnya John Legend, yang telah mengumumkan bahwa ia akan segera merilis platform NFT musik yang akan memberi pencipta musik kesempatan untuk tokenizing dan menjual hasil karya musik milik mereka.