New Music Selection: Sun’s Signature, Themilo, Hotline TNT, sampai Linger
Kembali berdansa dengan dentum organik Floating Points, lihat bagaimana Wet Leg membuat post-punk terasa centil dan jenaka, dan arungi keindahan spiritual dalam musik Melody’s Echo Chamber.
Setiap hari Jumat, kami akan merangkum rilisan lagu baru dari musisi lokal dan internasional. Berikut adalah rangkuman lagu-lagu baru yang menarik untuk didengar di minggu kedua April 2022 ini.
Floating Points – Grammar
Tak lama dari single pertamanya, ‘Vocoder’, Sam Shepherd alias Floating Points kembali dengan track dansa yang ditunggu-tunggu oleh banyak penggemarnya di skena dansa. Masih dengan vocal chop seperti dalam single sebelumnya, dalam ‘Grammar’, sang jenius menyaring kegelapan dan energi kinetik–yang mungkin belum sempat ia realisasikan dalam dua tahun belakangan–menjadi ritme bass dan synth organik yang memompa sekaligus berdentum secara hipnotik.
Melody’s Echo Chamber – Alma
Sebagai lagu yang diumpakan sebagai kupu-kupu oleh Melody, ‘Alma’ memang memberikan vibes seperti makhluk indah tersebut. Mengepak ritmenya secara anggun, progresi riff yang terbang mengalir begitu indah, dan juga kekuatan spiritual. Bahkan tanpa melihat video musiknya, sisipan violin pada lagu ini memberi kesan visual seperti melihat cahaya menembus dari celah-celah kabut.
Linger – Slow
Malang melintang dalam skena musik antarkota membuat Dandy Gilang (Much) terlihat begitu effortless dalam membuat lagu yang berkesan. Sebagai penggemar Jeff Rosenstock, ia tidak sekadar mereplikasi gelombang musik yang dipancarkan sang idola dalam musik Linger, tetapi mengalirkan nuansa indie folk/punk “nyantai” yang begitu catchy. Mungkin, seperti berelaksasi sebuah rumah kayu dengan angin semilir di countryside.
Sun’s Signature – Golden Air
Elizabeth Fraser (Cocteau Twins) dan Damon Reece (Massive Attack, Spiritualized) berkolaborasi membuat musik. Dengan membaca nama tersebut seharusnya sudah terbayang bahwa, setidaknya, Sun’s Signature bukan proyek musik yang kaleng-kaleng. Suara Fraser yang begitu magical meliuk dalam petikan gitar yang slow burn di menit pertama dan terus menanjak. Perkusi yang begitu variatif, lead gitar trippy pada beberapa layer berbeda, dan tentunya synthesizer yang berbaur indah. Kandidat teratas dalam daftar lagu terbaik tahun ini.
Hotline TNT – Tie-Dye
Proyek dari Will Anderson (Weed) ini memang masih begitu underrated meski aktif melakukan tour dan menelurkan satu album EP dan LP. Kini Hotline TNT kembali dengan ‘Tie-Dye’ single guitar-driven yang (masih) didominasi overdrive dan fuzz. Meski bukan hal baru, vokal yang lembut berdendang lurus dalam gempuran kebisingan ini menjadikannya salah satu proyek alt-rock/shoegaze yang akan besar di masa mendatang.
Themilo – Romantic Purple
‘Romantic Purple’, salah satu di antara lagu-lagu yang mungkin paling melekat di memori pendengar Themilo, kembali mengudara dalam format demo setelah 20 tahun kemunculan pertamanya. Track dream pop yang semula dimuat dalam album Let Me Begin dirilis oleh Anoa Records bersama versi-versi lainnya dalam EP yang juga berjudul sama. Dalam versi demonya, lagu yang merupakan “jembatan eksplorasi” bagi palet musik dream pop mereka ini, menunjukkan sisinya yang lebih blissful.
Wet Leg – Ur Mum
Dengan musik yang lebih soft dan lebih “centil” dari beberapa promo single sebelumnya, ‘Ur Mum’ menjadi lagu komedik yang menunjukkan signifikansi Wet Leg, dalam gelombang musisi yang memadukan indie pop dan post-punk. Hadir dengan video musik sinematik dan juga musik 8-bit pada penghujung lagunya.
Horsegirl – The World of Pots and Pans
Trio indie rock asal Chicago yang memikat Matador Records sejak meluncurkan maxi single ‘Ballroom Dance Scene/Sea Life Sandwich Boy’ ini kembali dengan ‘The Wold of Pots and Pans’. Masih berpegang erat pada roots indie rocknya, mereka membubuhkan bumbu-bumbu andalan dari influence mereka seperti Tall Dwarfs hingga roster-roster Matador Records. Celetuk “ba ba ba dahs” dan slide gitar yang fuzzy di beberapa part lagu menempatkan mereka dalam jajaran band hazy indie rock seperti Yo La Tengo dan The Pastels walau baru beberapa tahun belakangan bermusik.