New Music Selection: Animal Collective, Moongazing And Her, ADULT. sampai Gardika Gigih
Banjiri ruang emosi bersama distorsi Greet Death, larut dalam ballad SASAMI, dan berdansa bersama Ali.
Setiap hari Jumat, kami akan merangkum rilisan lagu baru dari musisi lokal dan internasional. Berikut adalah rangkuman lagu-lagu baru yang menarik untuk didengar di minggu pertama Februari 2022.
ADULT. – I Am Nothing
Duo synth-punk asal Detroit ini kelihatan begitu fasih dengan berbagai elemen elektronik yang mereka mainkan. Dalam I Am Nothing, mereka meracik beat techno dengan iringan vokal yang spooky. Salah satu track yang wajib masuk dalam set jika mengadakan basement rave.
Moongazing And Her – Cookie Crumbles
Jangan biarkan artwork ala DeviantArt yang menjadi cover EP Turning 18 ini mengelabuimu, Cookie Crumbles adalah tembang indie pop/power pop ter-catchy yang dieksekusi dengan sangat baik. Riff melodius dengan suara gitar yang jangly, tempo sedang, kadar reverb yang pas, dan suara manis yang dengan mudahnya melekat meski hanya sekali dengar.
Greet Death – Punishment Existence
Jika di beberapa single sebelumnya Greet Death berbagi kecemasannya dengan track-track slowcore dan dark country, di track ini mereka meramu track dengan beberapa part space rock dan all-out membanjiri ruang-ruang emosi dengan fuzz dan sapuan distorsi yang berlimpah di chorusnya Membanjiri pendengarnya dengan kecemasan.
Brunobauer – Never Ever Felt So Cool
Entah apa yang bersemayam di udara Jawa Timur belakangan ini sehingga menghasilkan angka kelahiran band emo/alt-rock yang cukup signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Walaupun dibuka dengan bassline yang catchy, Never Ever Felt So Cool rupanya dilanjutkan dengan kunci-kunci miring yang angsty. Mereka seakan menegaskan arah genre yang akan diusung dalam EP yang akan dirilis pada tahun ini melalui beberapa bait spoken word di tengah lagu ini.
Animal Collective – We Go Back
Denting synth dalam pembukaan lagu We Go Back seharusnya sudah memberikan hint akan betapa serunya lagu yang dirilis sebagai promo single terakhir untuk membuka peluncuran album terbaru mereka, Time Skiffs. Groovy tune yang dipadukan dengan tabuhan perkusi yang jazzy dan cara bernyanyi ala chamber pop, menjadikan kesatuan lagu electro-psychedelic dengan nuansa yang begitu menyenangkan.
Uwalmassa – Malar
Latar drone mengalir, tabuhan gamelan yang berdentum sepanjang track diselingi drum machine, bebunyian yang menyayat alam bawah sadar. Uwalmassa tahu benar caranya membuat bergidik dengan musik yang dimainkannya.
SASAMI – Call Me Home
Memulai tracknya dengan ambient dan tabuhan drum machine, sungguh tidak disangka kalau Call Me Home justru beralih menjadi lagu psychedelic folk yang cenderung minimalis. Berbeda cukup jauh dibandingkan beberapa promo single yang dirilis sebelumnya, ini seakan memberi petunjuk bahwa Squeeze, album yang akan dirilis pada 25 Februari mendatang bakalan menjadi album electronic-infused indie rock yang sangat eklektik.
Ali – Downtown Strut
Tanpa perlu mendengar vokal terlebih dahulu pun kami langsung tahu bahwa Downtown Strut akan menjadi lagu bernuansa timur tengah yang danceable ketika riff groovy yang funky dimainkan. Balutan melodi gitar dalam repetisi bassline berpadu ciamik dengan lirik berbahasa arab dan diartikulasikan dengan sempurna.
Black Country, New Road – Good Will Hunting
Di album Ants From Up There, BCNR jelas menunjukkan perluasan pada warna musik mereka. Meski masih berpegang teguh pada roots klezmer-nya, di Good Will Hunting mereka memasukkan unsur indie-folk hingga country. Di antara sekian banyak track dengan banyaknya instrumen yang dimainkan, track ini merupakan satu-satunya nomor yang menitikberatkan riff gitar sebagai “nyawa” dari keseluruhan lagunya.
Gardika Gigih – Penantian
Kalau pengetahuanmu terhadap Gardika Gigih berasal dari sentuhan sendunya pada lagu Sampai Jadi Debu milik Banda Neira, kamu akan terkesima dengan kemegahan musiknya di track ini. Gigih menunjukkan tajinya sebagai komponis dengan menciptakan energi magis yang begitu kuat pada trackPenantian.