Menentang Brexit Dalam Irama Acid House dalam “Acid Brexit”
Kreasi musik beraliran acid house sebagai bentuk protes dampak Brexit terhadap imigran di Inggris.
Teks: Vestianty
Foto: Dezeen
Inspirasi kreatif seni seorang seniman bisa datang dari mana saja. Gejolak politik dari suatu negara yang ditinggali oleh sang seniman tentu bisa jadi pemicu idenya. Pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada tahun 2016 ternyata berdampak pada imigran yang sudah menetap lama di Inggris, salah satunya adalah seniman Jepang, Yuri Suzuki. Ia baru saja merilis album house music berjenis acid house dan video memprotes Brexit dengan munculnya mentalitas anti-imigran.
Album musik yang berjudul Acid Brexit ini merupakan kolaborasi antara Suzuki dengan sesama rekan Pentagram-nya, Luke Powell dan saudaranya Jody Hudson-Powell. Sampul album yang bergambar bendera Eropa dengan wajah tersenyum kuning terbalik di salah satu bintangnya berisi tiga buah lagu. Video pendek pun menyertai rekaman, menampilkan tarian tersenyum besar di jembatan Westminster di London.
Video yang dibuat oleh Powell bersaudara dengan referensi grafik berkedip dan ‘DIY attitude’ dari video acid house awal pada akhir 1980-an dan 1990-an, dilengkapi dengan sketsa kabur yang mendistorsi sudut luar video yang dimaksudkan untuk membangkitkan perjalanan yang masam selama Brexit berlangsung.
Ditujukan sebagai alat untuk protes yang bisa dimainkan pada mashups, house parties, dan hal lainnya, album ini menampilkan sampel wawancara dengan Nigel Farage, Boris Johnson, dan Theresa May – semua politisi Inggris yang terlibat dalam kampanye atau negosiasi Brexit – sebagai latar belakang ketukan ritme musik.
“Saya sudah tinggal di Inggris selama 14 tahun dan membayar pajak di sini. Namun sebagai imigran, saya telah mengalami begitu banyak masalah karena kebijakan yang semakin ketat. Meskipun ini tidak secara eksklusif terkait dengan Brexit, itu semua adalah bagian retorika yang sama terhadap mereka yang datang dari luar,” cerita Suzuki.
“Saya benar-benar percaya pada kekuatan kreativitas sebagai kekuatan untuk inspirasi dan perubahan,” lanjutnya.
Apakah kekuatan kolaborasi musik Suzuki dan Pentagram bisa menggerakkan perubahan pada Brexit di Inggris?