Lomba Sihir Lahirkan Versi Pop Mobil Remix untuk “Hati dan Paru-Paru” dalam Mobil Hyundai CRETA
Band pop alternatif Lomba Sihir membuat pop mobil remix version dari lagu mereka “Hati dan Paru-paru” di dalam mobil Hyundai CRETA. Perjalanan mereka dalam vlog dua bagian dapat disaksikan di kanal YouTube Lomba Sihir.
Teks: Inaya Pananto
Foto: Lomba Sihir
Dalam vlog dua bagian berjudul “Drive and Produce” yang diunggah di akun YouTube band Lomba Sihir, kita diajak turut hadir di dalam mobil menonton proses kreatif dibalik remix terbaru untuk lagu “Hati dan Paru-Paru” dari album perdana “Selamat Datang di Ujung Dunia”. Lagu yang menarik banyak inspirasi dari Ibukota terasa cocok diimajinasikan kembali dalam genre house music menggunakan sample suara-suara Jakarta dan Hyundai CRETA.
Eksperimen dalam bermusik bukanlah sesuatu yang asing bagi Lomba Sihir sendiri. Sebagai band bergenre pop alternatif, mereka sering memilin unsur-unsur musik anthem, electronic synth sounds, hingga soul dan inspirasi melodi tradisional ke dalam lagu-lagu mereka. Remix lagu menggunakan suara-suara dari perjalanan dan mobil Hyundai CRETA menjadi bentuk eksperimen musik terbaru bagi Hindia (vokal), Natasha Udu (vokal), Rayhan Noor (gitar, vokal), Wisnu Ikhsantama W. (bass), Tristan Juliano (keyboard), dan Enrico Octaviano (drum).
Dari angle seperti jadi pengharum mobil di dashboard, kita diajak keliling Jakarta panen ide dan rekam sample. Kerap menyiulkan kekaguman atas kendaraan yang ditumpangi, Lomba Sihir memilihHyundai CRETA sebagai alat transportasi fisik dan kreativitas mereka. Mobil ini dilengkapi dengan perangkat audio speaker lengkap dari Bose Premium Sound System menjadikan suara musik lebih bersih dan terasa mengitari pengendara dan penumpang. Kabin mobil juga tergolong senyap sehingga suara dari luar teredam dengan baik, menjadikan proses mixing dan sample recording di dalam mobil lebih optimal.
Gitaris dan vokalis, Rayhan mengatakan bahwa lagu “Hati dan Paru-Paru” memiliki kadar anthemic yang besar sehingga ketika mereka memutuskan untuk menggiring dan memodifikasi lagu ini ke dalam genre house music hasilnya cukup menarik bahkan bagi mereka sang pemilik lagu sendiri. “Seru sih, nemuin dimensi baru dari karya yang kita tulis sendiri” ucapnya.
Proyek yang menjadi bentuk interpretasi literal dari musik pop mobil ini memakan waktu lebih dari 5 jam ––semua dilakukan di dalam mobil, kecuali ketika harus mengisi baterai laptop di McDonald’s sebentar–– untuk diselesaikan. Mengolah ulang sebuah lagu yang sudah ada bukanlah perkara sederhana tentunya. Keyboardis sekaligus assigned maestro dalam perjalanan ini, Tristan mengatakan ia perlu mengganti chord dasar dari lagu yang telah ada untuk membuat kesan baru dari “Hati dan Paru-Paru” dan bukan hanya sekedar menambah layer-layer suara baru.
Versi remix pop mobil dari “Hati dan Paru-paru” terasa unik dan berbeda direnovasi menggunakan unsur-unsur suara baru yang direkam dari hal-hal paling trivial di sekeliling mereka. Mulai dari nada nyala built-in air purifier, suara tutup pintu mobil, suara ceklek laci dashboard, klakson, suara retractable sunroof hingga derum dan bising jalanan Jakarta hari itu. Pendekatan remix belum pernah sepersonal dan sejujur ini rasanya. Selain dara hasil karyanya sendiri, vokalis Natasha Udu juga menyampaikan bagaimana mereka berharap konten vlog ini sendiri dapat menjadi sumber inspirasi dan hiburan sederhana bagi para penonton.
Ikuti perjalanan karya Lomba Sihir dari ide, ngobrol-ngobrol diselip canda, rekam-rekam suara untuk nanti disulap mengisi lagu, berkutat dengan MacBook hingga jadi sebuah lagu remix baru dalam vlog up close and personal di channel YouTube Lomba Sihir.