Teks: Muhammad Agung Kurniawan
Foto: Kunto Aji

Solois Kunto Aji baru saja merilis video klip berjudul “Pilu Membiru” beberapa hari lalu. Lagu ini sendiri merupakan salah satu lagu yang terdapat di album berjudul “Mantra, Mantra” yang dirilis pertengahan tahun lalu. Namun kali ini berbeda dengan single yang sudah dirilis sebelumnya seperti “Topik Semalam” dan “Rehat”, video klip ini ditemani oleh sebuah rilisan digital EP dengan judul “Pilu Membiru Experience”. 

Video klip yang digawangi oleh Kunto Aji sendiri ini mengusung sebuah konsep mempertemukan tiga penggemar yang sudah membagikan ceritanya untuk berkonsultasi dengan mas Adjie Santosoputro selaku praktisi pemulihan batin yang dilibatkan dalam klip ini. Mereka adalah Dede Yulia, Natasha Hangraini, dan Rama Faishal. Dalam album ini, kisah ketiganya menjadi materi yang dituturkan oleh Najwa Shihab, Nadin Amizah, dan aktor Iqbaal Ramadhan yang menjadi narator dalam materi “Pilu Membiru”.  

Pada produksinya, ketiga penggemar duduk berhadapan dengan Adjie, kemudian mereka mengungkapkan kisah-kisah mereka yang memilukan. Aji mengatakan bahwa, “Tujuan kami adalah mempertemukan mereka dengan Mas Adjie seorang praktisi pemulihan batin, yang nantinya ketiga penggemar ini berkonsultasi, sekaligus membagikan inspirasi kepada kita, bagaimana mereka bisa melewati masa sulit, titik terendah dalam hidup dan mencapai keikhlasan. Dengan sedikit kejutan, kehadiran saya”.

Video ini disajikan dalam warna hitam-putih, yang membuat Pilu Membiru Experience terasa semakin sendu. Selain itu kesan syahdu semakin terasa oleh adanya narasi yang diselipkan di antara lagu serta ditampilkannya foto-foto pribadi para pencerita yang mengundang senyum dan tangis. Namun klimaks yang dihadirkan dalam experience ini adalah pada penghujung video klip yang memperlihatkan bagaimana sosok Kunto Aji memeluk para pencerita yang sudah berderai air mata dan para pencerita menyampaikan terima kasih padanya. 

Melalui “Pilu Membiru Experience” ini Kunto Aji menyampaikan pesan penting bahwa musik bisa sedikit ‘menyembuhkan’ dan kemajuan teknologi tidak selalu berdampak buruk bagi seseorang.