Teks: Stefano William A.
Foto: Jungle Brown

Maraknya musik hip hop mengundang banyak pro dan kontra bagi para penikmat juga pegiat industri musik. Banyak pihak yang beranggapan bahwa musik hip hop tradisional dengan iringan musik sampling serta permainan turntable oleh DJ merupakan format terbaik dan musik hip hop modern hadir satu kasta lebih rendah dari itu. Di sisi lain, tentu pandangan tersebut ditentang oleh para penggemar hip hop modern. Genre klasik melihat perdebatan antara kaum purist dan progresif – dan jalan keluar terbaik adalah berada di tengah. Menghormati yang terdahulu dan menyambut yang akan datang. Begitulah kira-kira sikap kolektif hip hop asal Inggris, Jungle Brown.

Terdiri dari produser Tony Bones, Maear dan Ric Flo sebagai rapper, serta Ayo yang memainkan saxophone, mereka menelurkan lagu yang kental akan irama boom bap berjudul, “Keep It Movin’”. Berada di bawah naungan label independen asal Brighton, Mr. Bongo, lagu tersebut kini telah dirilis secara luas. Menggunakan komposisi musik penuh nostalgia, Jungle Brown berada di persimpangan antara hip hop dan grime. Meski dalam lagu ini tidak ada nuansa musik elektronik seperti lagu grime pada umumnya, pembawaan lirik dengan dialek british oleh Ric Flo pasti akan mengingatkan pendengar pada aliran itu. Kekayaan musik grup ini dipertunjukkan lewat tambahan alunan jazz dari saxophone. Secara keseluruhan, single “Keep It Movin’” adalah hasil peleburan berbagai aliran musik yang berhasil dilakukan dengan menyenangkan dan mengajak pendengar untuk bergerak.

Energi rap mereka mirip seperti apa yang ditawarkan grup A Tribe Called Quest. Walau tidak membawakan lirik penuh pesan sosial dan politik, namun gaya rap yang signifikan antara Ric Flo dan Maear saling melengkapi layaknya Phife Dawg dan Q-Tip. Hal tersebut menjadi sebuah keunggulan tersendiri bagi mereka. Tidak menutup kemungkinan banyak orang yang berharap untuk bisa mendengar lebih banyak lagi karya dari Jungle Brown dalam waktu dekat.