Kamasi Washington Mengeksplorasi Identitasnya Lewat Video Klip “Hub-Tones”
Trek yang juga merupakan versi terbaru dari lagu “Hub-Tones” oleh Freddie Hubbard.
Foto: Kamasi Washington
Di belantara skena musik jazz, Kamasi Washington merupakan seorang saxophonist yang terbilang inovatif dalam sederet aransemen musik yang ia tampilkan dalam album maupun live performance. Album terbarunya, “Heaven and Earth” adalah suguhan yang menunjukkan keterampilan Washington untuk menginterpretasi elemen-elemen tradisional jazz, dan membuatnya menjadi suatu melodi yang identik dengan caranya bermain musik.
Untuk video klip terbarunya, Washington memilih trek “Hub-Tones” yang merupakan versi terbaru dari trek milik musisi Freddie Hubbard dari tahun 1963 dengan judul yang sama. Dalam pembuatan video klip tersebut, ia berkolaborasi dengan Jenn Nkiru, seorang filmmaker yang juga bertanggung jawab dalam pembuatan video klip “Apeshit” milik Beyonce & Jay-Z. Lewat kolaborasi yang mereka jalani, Nkiru dan Washington secara bersamaan ingin mengeksplorasi identitas leluhur mereka melalui musik sekaligus visual yang disampaikan lewat video.
“Sebagai seorang African-American, kebanyakan dari kami tidak mengetahui negara asal kami – itu sebabnya secara mayoritas kami mengambil ideologi Pan-Africanism,” ujar Washington. “Saya mencoba untuk terhubung dengan leluhur saya dengan cara menghubungkan ritme dari Afrika dengan musik Freddie Hubbard, yang pada akhirnya memberi saya hubungan yang saya inginkan lewat cara yang berbeda”.
Keinginan Washington pun diterjemahkan oleh Nkiru lewat video klip karyanya. Selama 9 menit, penonton disuguhkan 3 orang penari yang menari di depan tirai berwarna emas dan sebuah bendera karya seniman Larry Achiampong yaitu “Pan-African Flag for the Relic Travellers’ Alliance”. Selain itu, terdapat elemen-elemen Pan-Africa lainnya seperti koreografi tradisional asal Nigeria dan make up serta hiasan kristal ala Nina Simone yang dapat dengan jelas terlihat pada para penarinya.
Sepanjang video klip tersebut, para penonton disuguhkan pengalaman yang spiritual lewat melodi yang moody. Mulai dari suasana tenang hingga intens, sang penari yang dijadikan pusat perhatian pun ikut bergoyang sesuai ritme dan hentakan drum seakan semakin lama terhipnotis sampai mencapai tingkat ketenangan yang transenden.