Jelang Album Baru, Phoenix Rilis Single “Winter Solstice”
Phoenix merilis single terbaru mereka, “Winter Solstice”, sebelum resmi hadir dengan album ketujuh mereka bulan depan.
Teks: Eva Simorangkir
Foto: welovephoenix/YouTube
Pandemi global telah mengubah hidup manusia beberapa tahun belakangan ini. Artis-artis di dunia musik turut mengekspresikan perasaan selama masa karantina lewat karya-karya mereka. Declan McKenna, penyanyi asal Inggris, telah merilis lagunya yang berjudul My House, menceritakan tentang kebiasaannya saat pandemi berlangsung. Paramore, trio asal Amerika Serikat, baru-baru ini merilis This Is Why, yang berisi tentang rasa frustasi hidup dalam beberapa tahun belakangan ini. Kuartet asal Versailles, Prancis yang dikenal dengan nama Phoenix juga ikut menghadirkan karya mereka yang mencerminkan perasaan isolasi di karantina. Pada 20 Oktober 2022, mereka pun merilis single yang berjudul Winter Solstice.
We shot a video with our friends Warren Fu and Saoli Nash for our next single Winter Solstice! Coming out tomorrow! Then album Nov 4th!! pic.twitter.com/bdgZSEnsAj
— Phoenix (@wearephoenix) October 20, 2022
Perilisan single ini dilengkapi dengan video klip, menjadi bahan antisipasi album baru mereka, Alpha Zulu, yang akan dirilis pada 4 November 2022. Lagu ini dibawakan secara langsung untuk pertama kalinya di New York pada 9 September 2022. Saat melakukan voice Ask Me Anything di Discord dengan ACL Festival pada 11 Oktober 2022, mereka sempat memberi bocoran kepada fans bahwa video klip Winter Solstice baru saja selesai dibuat.
Walaupun Phoenix berbasis di Prancis, lagu Winter Solstice rupanya ditulis oleh Thomas Mars di Amerika Serikat. Mengutip dari GQ, ia menulis lagu tersebut saat sedang menetap di Napa Valley pada masa wildfire season. Di sana, langit sempat berubah menjadi warna oranye untuk beberapa hari, sebelum akhirnya menghilang. “It was a whole day that never showed up,” ujar sang vokalis. “Winter Solstice” pun menjadi lagu pertama yang ia tulis tanpa anggota Phoenix lainnya. Christian Mazzalai, sang gitaris, mengatakan bahwa para anggota Phoenix meminta Thomas Mars untuk merekam bagian-bagian lagu secepatnya – “no beginning, no end, like a dream”.
Saat merekam suaranya, Thomas Mars merasa ia sedang berada dalam keadaan “the most vulnerable, no-one-interact-with-me”. Ia bernyanyi dengan posisi fetal untuk mencegah datangnya feedback dari mikrofon yang ia gunakan. Baginya, Winter Solstice adalah lagu yang spesial pada album “Alpha Zulu”. “For us, it meant that if we can make a song like this being away from each other, when I’m looking at the world collapsing, and we’re all excited about it – there’s a nice feeling.”
Segera setelah Thomas Mars datang ke Paris, ia dan semua anggota Phoenix langsung mencurahkan kreativitas mereka bersama-sama. Dalam hasil wawancara dengan NME, bagi Thomas Mars, jalanan di Paris pada malam hari itu rasanya seperti “dystopian simulation”. Ia berjalan dengan lampu senter tanpa ada orang sama sekali.
Video klip Winter Solstice dibuat oleh Warren Fu, sutradara yang sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Phoenix, dan Saoli Nash. Dengan warna hitam dan putih, terlihat Thomas Mars yang sedang menyendiri tanpa ada anggota Phoenix lainnya. Video klip tersebut seakan-akan memberi petunjuk bahwa ini adalah lagu yang ia tulis sendirian. Sang vokalis tampak sedang meluncur dari atas tebing sambil bernyanyi, “Drive straight to the ocean / Let’s see what you won’t find out / Cover your eyes for Winter Solstice.”