George Miller Memilih Anya Taylor-Joy Sebagai Furiosa Dalam Prekuel “Mad Mad: Fury Road”
Anya Taylor-Joy akan bermain dengan Chris Hemsworth dan Abdul-Mateen II.
Teks: Niskala H. Utami
Foto: Marie Claire
Berita bahwa sutradara George Miller akan membuat film tentang Furiosa sudah tersebar sejak Mei kemarin. Berjudul “Furiosa”, film ini akan menceritakan latar belakang sang tokoh sebelum jatuh ke kuasa Immortan Joe. Setelah beberapa bulan, George Miller akhirnya memutuskan untuk memerankan Anya Taylor-Joy sebagai Furiosa.
Pertama muncul di “Mad Max: Fury Road”, Furiosa menjadi salah satu karakter berpengaruh dari film tersebut. Furiosa mempunyai peran besar dalam menunjukkan bagaimana ia terbebas dari sistem yang opresif. George Miller sukses mengembangkan karakter perempuan yang kuat dan penuh kompleksitas.
Naskah “Furiosa” sudah ditulis jauh sebelum “Fury Road” mulai produksi. Awalnya, naskah tersebut digunakan supaya Charlize Theron dapat mendalami karakternya. Kemudian dalam sebuah wawancara, George Miller mengakui bahwa ia tertarik untuk mengembangkan naskahnya menjadi film panjang.
George Miller ingin sekali memerankan kembali Charlize Theron, ia merasa Charlize sudah menguasai perannya dan sangat cocok. Namun, umur Charlize terlalu tua untuk peran ini. Berlatar sekian tahun sebelum “Fury Road”, George ingin mencari pemain yang lebih muda.
Setelah sekian lama, Anya Taylor-Joy yang akhirnya terpilih untuk peran tersebut. Berumur 24 tahun, pemain “Emma” ini baru saja selesai produksi “Last Night in Soho”, karyanya Edgar Wright, dan sekarang sedang produksi karya Robert Eggers “The Northman”. Selain “Furiosa”, sang pemain juga akan hadir dalam film Netflix “The Queen’s Gambit”.
Bersama Anya, Chris Hemsworth dan Abdul-Mateen II juga akan hadir dalam film tersebut. Chris Hemsworth, pemain Thor, sedang dalam persiapan untuk produksi “Thor: Love and Thunder”. Sedangkan Abdul-Mateen II, pemain Black Manta di “Aquaman”, sedang produksi “The Matrix 4”.
Walaupun “Mad Max: Fury Road” tidak diterima dengan baik oleh penggemar franchise “Mad Max”, yang mayoritas laki-laki, cerita seperti ini sangat penting untuk dibuat. Dalam dunia yang sudah hancur karena pemimpin yang pelit dan eksploitatif, Furiosa menjadi contoh bagaimana melawan sistem tersebut. Sebagai salah satu tokoh perempuan terpenting, banyak ekspektasi dan harapan untuk pemeran sang protagonis.