Ceritakan Kerinduan untuk Orang Terdekat, Vintonic Rilis “Stay” sebagai Opening Single pada Album Perdana
“Stay” menjadi single electro-pop dengan elemen late 1970-an dan modern retro serta sentuhan ballad Indonesia.
Teks: Septiana Noor Malinda
Foto: Prabowo Prajogio
Beberapa waktu belakangan ini Vintonic kembali merilis single dengan tajuk “Stay” jelang peluncuran album perdana mereka. Ini menjadi kali pertama grup musik asal Jakarta beraliran electro-pop yang digawangi Heston Prasetyo, Nicho Benito, dan Ravin Kalindra tersebut menggunakan Bahasa Inggris secara utuh pada single mereka.
“Stay” sebagai awal dari season baru Vintonic terinspirasi dari musik city pop. Selain itu, Vintonic juga memadukan elemen-elemen suara di berbagai era, mulai dari akhir 70-an hingga modern retro. Lalu, pada kesempatan kali ini juga dimanfaatkan Ravin Kalindra untuk memasukkan palet suara yang terinspirasi dari musik era Motown, classic R&B dan soul.
Proses produksi “Stay” juga melibatkan beberapa musisi. Ada Mohammed Kamga yang berperan sebagai vocal director sekaligus pengisi background vocals serta Dimas Pradipta yang turut membantu di bagian drum. Diketahui bahwa bantuan ini mendorong Nicho Benito untuk mengeksplorasi banyak teknik vokal dan memaksimalkan emosi yang dapat dirasakan pada tiap bagian lagu ini. Heston juga menilai bahwa hasil single pembuka kali ini memiliki progresi yang dinamis dan sangat berwarna dengan sentuhan ballad Indonesia.
“Stay” menceritakan upaya menangkap perasaan rindu pada seseorang yang masih berada di samping kita. Rasa rindu dan sayang kepada orang terkasih ini lalu diwujudkan dengan bentuk memberikan kenyamanan dan menjadi ‘rumah’ untuk mereka.
“Stay” sudah bisa didengerkan di sederet layanan streaming digital seperti Spotify, JOOX, Apple Music, Resso, YouTube Music, Deezer dan lainnya.