Teks: Shania Indah Adiyobikenia
Foto: Dont Die Wondering (DDW)

Berghain adalah salah satu klub paling terkenal di dunia, yang telah dibuka sejak 2004. Institusi ikonik ini menjadi topik spekulasi menyusul penutupan mengejutkan dari label rekaman internal dan agen pemesanan Ostgut Ton di awal bulan. Hal ini terbuktikan dengan agen pemesanan klub Berghain yang telah menghentikan operasinya.

Menurut Majalah Faze, beberapa sumber dalam klub telah mengkonfirmasi penutupannya akhir tahun ini. “Berghain akan ditutup selamanya – akan datang tahun ini,” sebut salah satu sumber. Menurut sumber itu, “babak akhir klub Berghain harus ditutup” tanpa variasi lebih lanjut dari klub, pada akhir tahun ini. Pemilik saat ini belum mengomentari spekulasi tersebut.

Lantas mengapa klub ini begitu istimewa, hingga penutupannya menjadi berita hangat?

Klub ini adalah bagian dari sejarah klub techno Jerman, yang dimulai di ruang bawah tanah dan bangunan pabrik kosong pada awal 1990-an. Setelah runtuhnya Tembok Berlin, bangunan-bangunan tua di bekas Berlin Timur, khususnya, menawarkan tempat-tempat yang sangat dicari untuk berpesta dengan soundtrack zaman, rumah techno yang liar dan berkeringat.

Berghain dikenal memiliki kebijakan pintu terberat di Berlin. Terutama dengan Sven Marquardt sebagai penjaga pintu masuk klub yang terkenal garang. Orang harus antre berjam-jam—dengan pengunjung klub yang antusias menunggu hingga 7 jam pada malam pembukaan kembali Berghain setelah pandemi Covid-19 mereda.

Bouncer legendaris Berghain, Sven Marquardt (Foto: 6AM Group)

Tidak ada ketentuan pasti untuk bisa memasuki klub Berghain, tetapi banyak alasan untuk ditolak. Bahkan artis atau figur ternama belum tentu bisa masuk ke dalamnya. Berghain dikenang sebagai ruang untuk kebebasan, untuk menjadi siapapun yang diinginkan. Berghain adalah klub underground, dan image tersebut merupakan esensi utama yang selalu dipertahankan.