AORnB: Antitesis Algoritma Streaming Platform yang Bisa menjadi The Next Best Thing
Derrick Gee cetuskan sebuah genre baru beserta daftar putar yang ia rilis di berbagai layanan streaming digital. Ia sebut genre ini formless, organik, dan abstrak.
Teks: Arif Ibrahim
Foto: Instagram/@leannexiu
Pernah dengar nama Derrick Gee? Dia adalah pegiat musik yang telah menarik perhatian global, melalui konten-kontennya yang thought-provoking. Dengan rasa penasaran yang terasa sangat tulus, Derrick menggiring jurnalisme musik menuju era baru. Mendobrak pemisah-pemisah yang bersifat generasional dan kultural, dengan kehangatan dan tangan terbuka. Baru-baru ini, ia merasa genre musik baru telah lahir. Namanya adalah AORnB, dan lahir dengan latar belakang berikut.
Pada akhir 1960-an lahir sebuah genre radio yang disebut AOR (Album Oriented Rock). Stasiun radio dengan format ini, utamanya menyiarkan lagu-lagu terpendam dari musisi rock. Maksudnya, lagu-lagu yang memang tidak dirancang untuk penyiaran radio mainstream. Lagu-lagu tersebut tidak dirancang untuk menjadi single. Dalam lanskap era itu, kita membicarakan musisi seperti Journey, Toto, dan Steely Dan. Beberapa album terbaik AOR dianggap datang dari musisi-musisi yang tak sempat menjadi besar.
Derrick menganggap genre ini juga ada di RnB. Ia menyebutnya AORnB (Album Oriented RnB). Ada banyak artis yang ia rasa membuat perancangan semacam itu pada lagu-lagunya. Mereka tidak membuat musik untuk penyiaran radio, dan mereka punya banyak pendengar. Sebagai contoh: Kelela, Solange, dan Kelsey Lu. Sederet impresionis RnB tersebut disebut Derrick sebagai deep cut RnB dan abstrak. AORnB juga dilabeli formless dan organik olehnya. Mengkahiri penjelasan mengenai AORnB pada instagram reels-nya, Derrick menyeru, “Now let’s be real. I doubt anyone gonna start an AORnB radio in 2023, but I made a playlist, which is the next best thing.”