Merek Gitar Legendaris, Gibson, Menyatakan Diri Bangkrut
Walau menyatakan bangkrut, Gibson mengatakan perusahaannya tetap akan merancang, menjual, dan juga memproduksi gitar legendaris Gibson dan Epiphone tanpa interupsi.
Teks: Carla Thurmanita
Foto: Audiofanzine
Setelah mengalami masa sulit dikarenakan jumlah hutang yang signifikan, perusahaan gitar ikonik asal Nashville, Gibson Brands Inc mengumumkan bahwa merek miliknya benar-benar bangkrut dengan telah mendaftarkan perlindungan kebangkrutan dengan mengajukan perkara reorganisasi di bawah Bab 11 Undang-Undang Kepailitan Amerika Serikat. Di samping itu, perusahaan alat musik raksasa ini memilih untuk menstrukturkan kembali sistem penjualan dalam perusahaannya dengan menghentikan sebagian bisnis sampingannya dan fokus terhadap tujuan awal Gibson, yakni menjual alat musik.
Sebelumnya Gibson terjerat utang sekitar US$ 100 juta hingga US$ 500 juta, ditambah juga berutang kepada setidaknya 26 perusahaan lain, termasuk pemasok produknya. Kesulitan yang dialami perusahaan ini pun juga disebabkan oleh ketimpangan angka antara dana yang harus mereka keluarkan dan rendahnya pemasukan yang disebabkan oleh penurunan drastis dalam penjualan gitar secara keseluruhan.
Selama masa reorganisasinya, Gibson mengatakan perusahaannya tetap akan merancang, menjual, dan juga memproduksi gitar legendaris Gibson dan Epiphone, serta monitor studio KRK dan Cerwin Vega dan pengeras suara, tanpa interupsi – dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya dengan para pemegang saham. Fokus baru Gibson untuk mengedepankan bisnis instrumennya ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi terbaik dan menciptakan cara-cara baru untuk menarik kembali penggemar musik ‘konvensional’ sehingga instrumen pun tidak kalah dengan cara produksi musik digital yang sekarang ini sedang berkembang pesat.