Mengubah Persepsi Ukuran Porsi Makan untuk Melawan Obesitas dengan “The New Normal”
Proyek ini berangkat dari riset yang menemukan bahwa 39% dari orang dewasa di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan.
Foto: Dezeen.com
Lulusan Royal College of Art, Ponsawan Vuthisatkul, telah menciptakan koleksi alat saji yang dengan tujuan untuk mengubah persepsi ukuran porsi makanan. Disebut “The New Normal”, koleksi tersebut berisi 6 alat dengan ukuran yang berbeda, dimulai dari extra small ke extra large. Hal ini didasari oleh ide dari nutrisionis di mana kita dapat dengan mudah membedakan porsi makan menggunakan ukuran tangan. Sebagai contoh, satu genggam untuk karbohidrat, telapak tangan untuk protein, jempol tangan untuk makanan berlemak, dan dua tangan untuk porsi sayuran.
Lewat “The New Normal”, Vuthisatkul ingin menyediakan alternatif baru untuk metode food measuring seperti menghitung kalori dalam sebuah makanan yang seringkali mengalami salah perhitungan. “Dari riset yang saya lakukan, ditemukan bahwa “knowing how” itu tidak cukup untuk menjalani kebiasaan makan yang sehat. Saya mendesain alat-alat ini untuk mengetengahi pengalaman makan orang-orang setiap harinya,” ungkap Vuthisatkul. Alat saji tersebut akan membantu pengguna memperkirakan porsi untuk 5 kelompok makanan wajib dan secara bertahap akan mengubah perilaku makan berdasarkan ukuran yang baru.
Proyek ini berangkat dari riset yang menemukan bahwa 39% dari orang dewasa di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan. Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan obesitas adalah pengertian ukuran porsi makan yang berbeda-beda. Contohnya adalah perbedaan porsi normal di Indonesia dengan porsi normal di Amerika Serikat. Oleh karena itu Vuthisatkul berharap bahwa temuannya dapat membantu mengurangi kasus obesitas mulai dari hal-hal sederhana.