Teks: Livina Veneralda

Foto: Various

Inspirasi fashion semakin berkembang, ada yang memunculkan tren baru dan juga mengadaptasi gaya lama. Salah satu contohnya adalah motif bordir yang awalnya hanya berfungsi sebagai pemanis tampilan kain. Embroidery art sekarang juga digunakan sebagai inspirasi berpakaian sehari-hari, mulai dari motif atasan, bawahan, hingga aksesoris. Bentuknya pun bermacam-macam, salah satu bentuk yang paling sering dipakai sekarang adalah bentuk flora.

Foto: Google

Kriya bordir atau yang juga dikenal dengan kriya sulam adalah kriya yang menempatkan hiasan-hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain dan diletakkan pada ujungnya untuk menghias atau mempercantik tampilan. Awalnya, proses pengerjaan kriya bordir lebih banyak dilakukan secara manual, namun semenjak kehadiran mesin bordir, banyak yang memilih jalur praktis karena selain cepat, motif berulang dapat dihasilkan secara masif.

Hal yang menarik dari kriya ini adalah desainnya. Berbeda dengan teknik menjahit, pengerjaan kriya bordir harus diperhatikan dengan detil. Penataan atau sususan berbagai garis, bentuk dan warna yang dibuat harus sesuai satu sama lain agar sukses menampilkan nilai estetika atau keindahan, mengingat salah satu fungsi desain adalah sebagai dekorasi untuk mempercantik sebuah benda. Bentuk desain dasar bordir ada empat yaitu bentuk figur seperti hewan dan manusia (alami), berbagai garis (geometris), dekoratif dan bentuk imajinatif (abstrak).

Video di atas berisi bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat kriya bordir, di antaranya adalah ring bordir, kain, benang dan jarum bordir. Selanjutnya, video berikut ini perlu diperhatikan.

Adapun terdapat 10 teknik-teknik dasar menyulam yang dapat diaplikasikan ke desain bordir, mulai dari running stitch, back stitch, hingga lazy daisy dan seed stitch yang masing-masing mampu menghasilkan detail menonjol dalam seni kriya.