Visual ala Canva dan Penyajian Data ala Flourish: Sebuah Sinergi Nyata untuk Data Storytelling
Canva resmi mengakuisisi Flourish, startup visualisasi data, untuk mempermudah para penggunanya dalam membuat data storytelling dengan fitur-fitur terbaru yang akan segera diluncurkan sebulan ke depan.
Teks: Hafiza Dina
Foto: Canva
Canva merupakan salah satu aplikasi desain andalan warganet saat ini, khususnya bagi mereka yang karena alasan tertentu memilih untuk tidak menggunakan aplikasi-aplikasi yang lebih canggih, seperti Adobe Photoshop atau Corel Draw. Meski menyediakan fitur yang terbilang cukup lengkap dan mudah digunakan, tidak dapat dimungkiri bahwa masih ada beberapa isu per-desain-an yang belum terakomodir oleh aplikasi desain yang diluncurkan pada tahun 2013 ini. Oleh sebab itu lah, baru-baru ini, Canva mengakuisisi Flourish, sebuah startup asal London yang berfokus pada visualisasi data.
Flourish sendiri menyediakan tools yang mempermudah para penggunanya━kebanyakan perusahaan━untuk mengolah data-data menjadi bagan, grafik, dan visual yang mudah dipahami. Selain karena Flourish berhasil memboyong lebih dari delapan ratus ribu pelanggannya ke Canva, langkah akuisisi pun diambil oleh startup terbesar di Australia ini karena adanya peningkatan yang tajam dari jumlah pengguna dalam 12 bulan terakhir; naik hingga lebih dari 30 juta, dan mencapai angka pengguna aktif bulanan lebih dari 75 juta saat ini. Dengan adanya akuisisi ini, seluruh pekerja di Flourish juga akan bergabung di bawah Canva.
Co-founder sekaligus COO dari Canva, Cliff Obrecht, menyampaikan bahwa dalam sebulan ke depan, para pengguna dapat menikmati hasil dari akuisisi ini; akan ada fitur-fitur baru yang mempermudah mereka untuk menghubungkan sumber data apa pun dan memprosesnya menjadi visual yang indah nan mudah dibaca. Termasuk juga fitur-fitur yang berkaitan dengan pengelolaan spreadsheet dan pembuatan dynamic chart berdasarkan template yang disediakan, seperti yang selama ini banyak di-request oleh para pengguna Canva.
Langkah akuisisi ini pun dipandang sebagai pilihan yang tepat untuk memperkaya prinsip dan pengalaman dasar yang Canva tawarkan, yaitu data storytelling, sebuah bagian penting dalam komunikasi bisnis yang memungkinkan penyajian data dalam bentuk yang mudah untuk dicerna.