Foto: Instagram

Setelah mengumumkan teknologi baru untuk mempermudah kegunaannya bagi pengguna tunanetra, minggu ini Instagram meluncurkan fitur terbarunya yakni voice messaging. Walau fitur tersebut telah lama diperkenalkan oleh platform komunikasi lainnya seperti Voxer atau WhatsApp, update ini dapat terlihat sebagai upaya baru Instagram untuk mengembangkan diri menjadi platform komunikasi menyerupai Facebook Messenger ataupun WhatsApp.

Melalui fitur baru ini, pengguna Instagram dapat mengirim pesan suara melalui tombol berbentuk mikrofon dalam direct messages. Cara mengirimnya pun serupa dengan fitur voice messaging dalam platform komunikasi lainnya, meski hanya bisa merekam suara selama 1 menit. Di samping itu, jika pengguna tidak yakin atau berubah pikiran akan mengirim pesan suara tersebut, terdapat pula pilihan untuk langsung menghapusnya dengan menggeser jari pada pesan tersebut.

Jika membandingkan fitur terbaru ini dengan identitas Instagram yang lebih dominan secara visual, kiranya update tersebut dapat dilihat sebagai langkah untuk mendiversifikasi kegunaannya. Tetapi, banyak yang menyadari pula bahwa segala perubahan ini dipengaruhi secara besar oleh perusahaan induknya, Facebook. Sejak Instagram diakuisisi oleh Facebook beberapa tahun yang lalu, kedua pendirinya Kevin Systrom dan Mike Krieger berjuang keras untuk menjaga identitas Instagram apa adanya. Namun, melihat dari keluarnya Systrom dari perusahaan ini beberapa waktu lalu, kiranya publik dapat menilai sendiri segala ketegangan yang terjadi di balik layar yang menuntun keputusan tersebut. Apa mungkin, segala pembaruan Instagram beberapa waktu ini adalah sebuah upaya dari Facebook untuk merombak total identitas Instagram?