Throwback Momen Cringe di Internet selama 2021, Jadi Pengingat bahwa Jejak Digital Nyata
Menghabiskan banyak waktu di internet secara tidak langsung memproduksi (sekaligus mencatatkan) banyak momen dengan berbagai rasa, mulai dari senang, sedih, hingga cringe.
Teks: Hafiza Dina
Foto: Sigmund/Unsplash
Tahun ini, lagi-lagi internet dan media sosial, mungkin juga platform penunjang pekerjaan, masih menjadi kawan akrab kita. Internet seakan menjadi tempat berkumpulnya semua orang di seluruh dunia tanpa membuat kerumunan fisik, mengingat pandemi COVID-19 masih belum berakhir. Dari internet pula lah, segala momen lahir: haru, sendu, hingga membuat malu (dan jijik, alias cringe).
Dari sekian banyak kejadian yang ada di internet pada tahun 2021, berikut lima momen yang kemungkinan besar akan membuat kita bergidik jijik—cringe:
Buka-tutup akun Twitter Chrissy Teigen
Bukan hanya jalan, tapi penggunaan media sosial juga bisa mengalami “buka-tutup” yang sama, seperti yang dilakukan oleh Chrissy Teigen. Pada bulan Maret lalu, Teigen mengumumkan bahwa dirinya akan menutup, sekaligus keluar, dari Twitter. Teigen merasa, Twitter memberikan dampak buruk bagi dirinya. Namun, tampaknya dampak tersebut hanya terasa kurang dari sebulan; ia kembali lagi dengan akunnya.
Lagi-lagi, Teigen memutuskan untuk kembali menutup, atau menjauhi, Twitter sebagai bentuk refleksi diri. Keputusan ini Teigen ambil setelah Courtney Stodden spilling the tea bahwa ia menerima banyak cuitan dan pesan jahat dari Teigen saat Courtney masih remaja.
Tweet absensi Nicki Minaj dari Met Gala, semua karena vaksinasi
Met Gala sudah menjadi perbincangan yang cukup panas bahkan sebelum acara tersebut secara resmi digelar. Perbincangan ini ramai setelah Nicki Minaj menyatakan bahwa dirinya akan absen dari gelaran tersebut, sebab ia keberatan untuk mendapatkan vaksin.
Guna membuat audiens memahami pilihannya, Minaj berbagi cerita yang didapatkan dari sepupu jauhnya, bahwa salah seorang kawan menjadi impoten setelah menjalani vaksinasi. Tweet Minaj lantas tidak hanya menggegerkan para penikmat industri hiburan, tapi juga pejabat pemerintah, khususnya yang berada di bidang kesehatan.
My cousin in Trinidad won’t get the vaccine cuz his friend got it & became impotent. His testicles became swollen. His friend was weeks away from getting married, now the girl called off the wedding. So just pray on it & make sure you’re comfortable with ur decision, not bullied
— Nicki Minaj (@NICKIMINAJ) September 13, 2021
Membuka tahun dengan Bean Dad, dan mengakhirinya dengan Couch Guy
Memang tidak ada libur untuk dunia internet dan media sosial. Baru dua hari memasuki tahun 2021, yang artinya sehari setelah tahun baru, jagat Twitter sudah diramaikan oleh cuitan John Roderick. Melalui utas yang ia tuliskan, Roderick bercerita bahwa anak perempuannya kesulitan membuka setoples kacang selama berjam-jam. Roderick pun tidak membantu sang anak, ia hanya sekadar memberikan petunjuk-petunjuk samar. Oleh sebab ini, Roderick pun dijuluki Bean Dad. Julukan ini bukan pertanda yang positif; Roderick mendapatkan banyak kritikan bahwa ia memperlakukan anaknya dengan kurang baik. Ditambah lagi, cuitan lama Roderick yang berbau rasis juga turut mencuat, menyebabkannya untuk menutup akun dan mengunggah permintaan maaf di situs miliknya.
In case you missed Bean Dad aka john roderick before he deleted his Twitter account, this is what started it all. pic.twitter.com/KCKRP3099c
— Colin T is ManiacalV (@ManiacalV) January 3, 2021
Mendekati akhir tahun, tepatnya pada bulan Oktober, lelaki lain ‘mengikuti’ jejak Roderick—diperbincangkan secara negatif. Nama Robert McCoy melambung setelah kekasihnya mengunggah video yang memperlihatkan dirinya tengah dikelilingi teman-teman dan duduk di sofa bersama tiga perempuan. Oleh sebab inilah, McCoy diberikan julukan Couch Guy. Perbincangan mengenai video ini meluas, dan para warganet bertingkah layaknya detektif, tapi dalam cara yang tidak sehat alias toxic. McCoy pun memutuskan untuk speak up terkait tindakan para warganet di situs Slate.
@laurenzarras robbie had no idea
Ketika aktivisme dijadikan tontonan, dan orang-orang secara aktif menentangnya
Acara kompetisi unjuk bakat seni? Atau berlomba menampilkan trik sulap terbaik? Mungkin sudah biasa. Namun, bagaimana jika terdapat acara kompetisi untuk seruan aktivisme—para pemain akan bersaing dengan berbagai media kampanye untuk mempromosikan isu kesehatan, pendidikan, dan lingkungan? Premis inilah yang digagas oleh CBS pada bulan September lalu, dengan berencana untuk melibatkan Usher, Priyanka Chopra Jonas, dan Julianne Hough untuk acara bertajuk The Activist ini.
Sayangnya, ide CBS mendapat cukup banyak kritik dan tentangan. Acara yang digadang-gadang akan menginspirasi perubahan nyata ini dipandang melakukan simplifikasi atas kerja-kerja aktivisme, sekaligus mengambil untung dari kegiatan yang identik dengan nirlaba atau pro-bono ini.
Atas tentangan tersebutlah, CBS segera mengumumkan bahwa format acara The Activist akan diubah menjadi bentuk dokumenter spesial. Sebab, dorongan untuk mengubah kehidupan dunia bukanlah sebuah persaingan, melainkan sebuah upaya yang perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat dunia.
Cheugy dan hal-hal yang Millennials nikmat-y
Awalnya, kata cheugy adalah terminologi untuk menggambarkan sesuatu yang basic dan kuno. Namun, pada 2021, tepatnya setelah The New York Times mewawancarai Gaby Rasson—seorang Software Developer yang berusia 23 tahun, penggunaan kata cheugy meningkat diikuti dengan pergeseran makna dari arti yang sebenarnya. Para Generasi Z menggunakan kata cheugy untuk menggambarkan (sekaligus menghina) hal-hal yang Millennials sukai.
Kata cheugy menjadi sebuah kosa kata yang mandiri setelah seseorang mengunggah potongan kampanye pemasaran bank yang memanfaatkan terminologi ini. Namun, terlepas apa pun makna kata cheugy, U.S. Captioning Company menyatakan bahwa ia merupakan salah satu kata yang paling banyak salah diucapkan pada 2021.