Instagram Menerapkan “Fact-Checkers” Guna Melihat Keaslian Foto
Demi menerapkan keamanan, Instagram menyembunyikan foto yang telah diedit menggunakan Photoshop.
Teks: Yohana Belinda
Foto : Instagram
Instagram telah memiliki beberapa fitur untuk melindungi para penggunanya. Fitur tersebut adalah sensitive content filter yang melarang pengguna untuk melihat hal-hal yang melanggar aturan Instagram pada foto dan pesan. Baru-baru ini, demi menambah keamanan pengguna, Instagram menerapkan fitur baru melalui fact-checkers. Fact-checkers merupakan fitur yang tidak memperbolehkan foto yang telah diedit beredar. Fitur ini digunakan demi mengurangi informasi yang tidak benar beredar.
Namun, di sisi lain, seniman-seniman digital juga terkena imbas dari fact-checkers milik Instagram. Contohnya, karya fotografi milik Daniel Greenwood yang dinilai tidak asli oleh Instagram dan diberi label false information karena telah melewati proses edit secara digital. Toby Harrisman, fotografer asal San francisco, menuliskan lewat Facebook bahwa beberapa seniman digital tidak berniatan membuat “informasi palsu” dengan mengedit gambarsebab hal tersebut memang menjadi ciri khas mereka. Menurutnya, yang seharusnya dihapus adalah akun-akun media yang tidak memberikan akreditasi kepada seniman digital. Contohnya akun MixSociety_ yang mengunggah karya milik Ramzy Masri tanpa memberikan nama asli pembuat karya.
Facebook telah membuat pernyataan melalui Hypebeast bahwa foto-foto tidak hilang karena telah mengalami pengeditan melalui Photoshop, melainkan karena rating dari fact-checker. Pihak Instagram juga mengatakan bahwa bila sistem fact-checker menilai tidak ada yang salah dalam foto tersebut, maka pemilik foto dapat mengakses kembali foto tersebut.