MAD Magazine Kembali dengan Rona Segar
Majalah humor Amerika, MAD kembali ke peredaran pada bulan April ini.
Teks: Carla Thurmanita
Foto: Madtrash
Majalah humor Amerika, MAD kembali ke peredaran pada bulan April ini. Media yang dibesut oleh Harvey Kurtzman William Gaines ini merupakan media satir yang membawa konten parodi pop culture, humor politik, dan komik jenaka di tiap edisinya. MAD memang dikenal seringkali dengan bahasan kontroversialnya, salah satunya edisi April 1974 lalu yang memakai sampul dengan ilustrasi jari tengah yang terangkat dan penyataan “Majalah Ecch [Menggelikan] Nomor Satu” yang mana jika mengingat MAD banyak memilik pembaca remaja, tentu akan mengundang protes dan keluhan dari berbagai pihak.
Sejak saat itu majalah ini mengalami ketidakstabilan dengan jumlah perputaran produk yang terus menurun selama bertahun-tahun, dan ketidakmampuan untuk mengatasi permintaan pengguna internet yang terus menuntut agar candaan satir mereka tetap terus keras dan ‘baru’ di waktu bersamaan. Ditambah dampak budaya mereka yang akhirnya terkalahkan dengan bentuk komedi seperti serial The Simpsons, The Onion, dan The Colbert Report, tentu berakhirnya perjalanan MAD tidak dapat dihindarkan kembali..Namun ternyata tanpa disangka, reaksi emosi yang dulu sempat ditujukan kepada MAD tidak ditemukan saat peluncuran ulang majalah ini, mungkin salah satunya disebabkan oleh karena dibutuhkannya media dengan bentuk satir seperti ini yang kritis terhadap hal-hal kontroversial seperti MAD.
MAD baru akan diterbitkan dua bulan sekali, dan bernilai US$ 5,99 per edisi. Dilakukan juga penyesuaian dalam media ini agar dapat bersaing dengan cepatnya perkembangan internet, yaitu dengan rencana peluncuran saluran Twitch, serta podcast baru milik MAD. Edisi pertama dari terbitan ulang MAD nanti akan terbagi menjadi dua bentuk parodi kritik yang berjudul “Star Bores: Half-Assed Jedi” dan “Riverdull,” keduanya parodi yang diambil berdasarkan dari dua karya berusia puluhan tahun yang akhir-akhir ini memperlihatkan usaha kerasnya untuk menjalin hubungan antara masa lalu mereka dan mereka masa depan – adapun ironisnya usaha serupa dilakukan juga oleh MAD yang baru mengambil pendekatan sejenis dengan merancang ulang logo terbitan baru ini hampir sama dengan logo mereka pada tahun 1952. Selain itu, mereka juga akan menampilkan penulis serta seniman seperti Sergio Aragonés dan Al Jaffee yang merupakan anggota asli idiot gangs dari MAD. Apakah dengan cara ini MAD akan berhasil menggaet kembali kesuksesan medianya terdahulu?