Terus Bermutasi, Para Imunologis Ekspektasi Kedatangan “COVID-22”
Dianggap jauh lebih mematikan dari varian Delta, para produsen vaksin dihimbau segera adaptasi dengan formula baru.
Teks: Deandra Aurellia
Foto: Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana
Para imunologis mulai mengantisipasi ekspektasi terburuk bahwa sebuah varian COVID yang lebih mematikan dari Delta akan menyerang tidak lama lagi.
Virus “COVID-22” ini lebih berbahaya dari varian Delta yang sekarang sedang kembali menaklukkan Australia yang tadinya telah bebas COVID, karena penggabungannya dari bagian-bagian varian Beta, Gamma, dan Delta menjadi satu varian baru yang tidak responsif terhadap vaksin-vaksin yang beredar sekarang. Para ilmuwan telah mencatat kemungkinan fatalnya varian baru tersebut, dan memohon para produsen vaksin untuk beradaptasi secepatnya.
Dr. Chris Smith, konsultan virologi dan dosen di Cambridge University, Inggris, menghimbau publik untuk terus menerapkan protokol kesehatan, ditambah mendekati musim dingin, yaitu awal puncak kemunculan COVID-19 pada akhir Desember 2019 sampai awal 2020 lalu.