Penelitian Terbaru Temukan Bagaimana Polusi Udara dapat Memicu Kanker Paru-paru
Temuan ini menunjukkan bahwa polusi udara dapat memicu kanker paru-paru pada orang yang tidak memiliki riwayat merokok sekalipun karena partikel polutan udara dapat mendorong perubahan sel pada saluran pernafasan.
Teks: Adinda R. Syam
Foto: Nardiner Nanu/AFP
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa polusi udara dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru bahkan pada orang yang tidak pernah merokok dan penelitian terbaru menjelaskan mekanismenya.
Temuan ini telah dipresentasikan di European Society for Medical Oncology Presidential Symposium, Paris. Dikutip dari CNN, presentasi ini menunjukkan bahwa polusi udara dapat memicu kanker paru-paru pada orang yang tidak memiliki riwayat merokok sekalipun karena partikel polutan udara dapat mendorong perubahan sel pada saluran pernafasan.
Secara spesifik, ada banyak paparan partikel di udara atau polusi partikel–dengan diameter 2,5 mikrometer bahkan lebih kecil–dapat mendorong perubahan cepat pada sel saluran pernafasan. Mutasi pada gen yang disebut EGFR yang ditemukan pada sekitar setengah populasi orang dengan kanker paru-paru. Sementara pada orang yang tidak pernah merokok dan gen lain yang terkait dengan kanker paru-paru disebut KRAS. Pernyataan ini dituturkan menurut penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Francis Crick Institute di London dan lembaga lain di seluruh dunia.
Partikulat atau polusi partikel di udara adalah campuran partikel padat dan droplets cair, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS. Beberapa dipancarkan dalam bentuk kotoran, debu, jelaga atau asap, dan dapat berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara, gas alam, mobil, pertanian, jalan tak beraspal, dan lokasi konstruksi di antara sumber lainnya.
Penelitian ini telah menemukan bahwa paparan polusi udara PM 2.5 dapat dikaitkan dengan fungsi paru-paru yang lebih rendah dan peningkatan risiko serangan jantung dan masalah kesehatan lainnya. Satu studi, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada 2019, memperkirakan bahwa partikel udara bertanggung jawab atas 107.000 kematian dini di Amerika Serikat pada 2011 yang juga merugikan masyarakat sekitar USD 886 miliar.
Saran yang ditawarkan para dokter adalah dengan mengenali pentingnya udara yang tercemar, mengurangi polusi internal di rumah, mengakses informasi tentang polusi udara lokal, mengubah rute perjalanan, menghindari hari-hari ketika indeks polusi udara sedang tinggi. Kita bahkan mungkin berkontribusi untuk mengurangi masalah dengan mengurangi mengemudi kendaraan pribadi. Namun, memang tanggapan yang paling diperlukan adalah tindakan pemerintah di tingkat lokal, nasional, dan global.