Nobel Prize 2022: Dari Pengobatan Kanker hingga Solusi Krisis Iklim
Perhelatan Hadiah Nobel 2022 memberikan penghargaannya kepada para ilmuwan yang sukses menyingkap rahasia alam dalam penemuannya.
Foto: Nobel Prize
Teks: Marsha Huwaidaa
Penemuan bidang ‘Kimia Klik’ dan Mekanika Kuantum yang belum pernah ditemukan sebelumnya telah dianugerahi Hadiah Nobel tahun ini. Penemuan ini dikategorikan dalam bidang ilmu Kimia dan Fisika, tiga ilmuwan masing-masing bidang secara bersamaan telah diakui untuk karya individu mereka. Meskipun sebagian besar orang sangat menghormati pemenang hadiah Nobel, sebagian besar dari masyarakat awam sulit untuk memahami mengapa hasil ilmiah yang diakui oleh Swedish Academy of Awards berpotensi untuk memberikan perubahan pada hidup kita.
Apa kata penelitiannya mengenai dunia yang kita anggap sebagai ‘rumah’, dan bagaimana penemuan itu dapat merubahnya? Simpan pertanyaanmu, dan simak penjelasannya di bawah ini.
Nobel Fisika: Alam lebih ‘mengerikan’ dari yang kita ketahui, kenapa?
John Clauser, Alain Aspect, dan Anton Zeilinger merupakan penerima Hadiah Nobel Fisika tahun ini untuk karya independennya yang membahas ‘Quantum Strangeness’.
Ketiganya mempelajari keterikatan partikel dalam fenomena yang membawa cahaya sebagai radiasi elektromagnetik (Foton). Penemuan ini membahas partikel subatomik cahaya, yaitu jenis partikel yang jauh lebih kecil dari atom bertindak seperti satu unit, bahkan ketidak tidak terhubung secara fisik dan dipisahkan oleh jarak.
Nyatanya, ketika terpisah, apa yang terjadi pada salah satu partikel mempengaruhi apa yang terjadi pada partikel lainnya. Fenomena ini djuluki “spooky action at a distance” oleh fisikawan paling berpengaruh dalam sejarah, Albert Einstein.
Secara teoritis, penemuan ini dikembangkan oleh fisikawan Irlandia Utara, John Stewart Bell pada tahun 1960-an sebagai ide ‘quantum entanglement’. Namun, teori tersebut tidak dapat dibuktikan sebelum eksperimen Clauser, Aspect, dan Zeilinger.
Mekanika kuantum dan penemuan terbaru ini mungkin terlihat abstrak dan irrelevan dari kehidupan sehari-hari, apalagi dalam prosesnya sulit untuk dimengerti. Nyatanya, pemenang Nobel tahun ini membuktikan bahwa hal ini lebih dekat dengan keberlangsungan hidup dari yang kita kira.
Reka cipta ini dapat diterapkan pada komputer kuantum yang menjanjikan perubahan dalam cara kerja kecerdasan buatan untuk memecahkan masalah kompleks seperti kelaparan dunia dan krisis iklim, serta enkripsi yang menjanjikan kesulitan mutlak untuk kasus peretasan alat komunikasi pribadi.
Molekul yang Berhubungan Ibarat Blok Lego pada Penghargaan Nobel Kimia
Carolyn Bertozzi, Morten Medel, dan Barry Sharpless telah menemukan reaksi yang memungkinkan molekul-molekul untuk menyatu bagai potongan Lego untuk membentuk senyawa baru.
Bidang studi Kimia Klik merupakan ilmu yang mengkaji molekul penyusun saling bertautan secara cepat dan efisien membentuk molekul baru. Dijelaskan dalam istilah “klik” sebagai cara penggabungan yang tampak sederhana. Padahal, cara kerja molekul ini merupakan operasi yang sangat kompleks. Reaksi “klik” sangat cepat dan dapat diandalkan, dengn keunggulan bahwa hasil dari operasi tersebut tidak akan menciptakan produk sampingan yang tidak diinginkan. Reaksi ini terjadi tanpa mengganggu zat penyusun tubuh (biokimia).
Invensi ini telah memberikan visualisasi mengenai cara kerja tumor, dan bagaimana mereka berkembang untuk mengindari sistem kekebalan tubuh kita. Serta memberikan cara untuk melacak sel-sel kanker. Kimia Klik dianggap revolusioner sebab menurut penelitian, bentuk kimia ini ramah lingkungan mengingat cara kerjanya menghindari pembuatan limbah dan produk sampingan yang berbahaya dan sulit dibuang.
Selain pengobatan kanker, bahan Kimia Klik telah diimplementasikan untuk produksi antimikroba, herbisida, uji klinis, dan anti korosi.
Untuk masa mendatang, penemuan ini akan dikembangkan lebih lanjut dan diharapkan dapat menentukan kekuatan dosis dan mengurangi efek samping bagi pasien kanker.