Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: cnet/Microsoft Lab

Semenjak pandemi kita lebih banyak menghabiskan waktu bekerja berada di depan layar. Namun, pernahkah terpikir oleh kita bahwa waktu eksesif terlalu lama berada di depan layar dapat menambah tingkat stress untuk otak kita?

Penelitian baru yang diterbitkan oleh Microsoft Lab menunjukan bahwa kebiasaan bekerja di depan layar ditambah dengan conference call yang back to back merupakan penyebab baru meningkatnya tingkat stress dan tekanan mental yang tidak semestinya.

Riset terbaru ini disimpulkan melalui sebuah studi kepada satu subjek. Subjek dipakaikan sebuah monitor otak yang menunjukan tingkat kinerja otak serta memonitor tingkat stress. Melalui monitor, ditunjukan bahwa subjek mendapatkan lompatan stress yang tinggi ketika dirinya harus menghadapi and conference call back to back saat sedang bekerja. 

Namun, para penemu juga mendapat solusi untuk masalah ini. Menurut para peneliti, lonjakan dalam sisi stress ini dapat dihindari dengan istirahat minimal 15 menit dan memiliki jadwal conference dan jam bekerja yang baik.

“Taking time out between video calls prevents stress from building up,” ucap peneliti dari Microsoft Lab. Selain itu para peneliti juga menyimpulkan bahwa dengan istirahat yang cukup, para pekerja juga dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan kebahagiaan dalam bekerja.

“Our research shows breaks are important, not just to make us less exhausted by the end of the day, but to actually improve our ability to focus and engage while in those meetings,” ucap Michael Bohan selaku pengawas dalam penelitian ini.

Penelitian ini merangkum hasil dari penelitian yang juga sebelum ini Microsoft jalankan yang berkata bahwa conference call dengan jumlah terlalu banyak malah dapat menurunkan tingkat produktivitas pekerja selama melakukan WFH.