Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Nikkolas Smith

Gerakan #BlackLivesMatter yang telah kembali aktif tahun ini telah memotivasi banyak pihak untuk berlomba-lomba memberikan donasi dengan harapan dapat membantu mengatasi kasus-kasus diskriminasi rasial, terutama dari aparat kepolisian. Salah satu organisasi yang kerap menjadi sasaran donasi adalah Black Lives Matter Foundation, yayasan yang didirikan oleh Robert Ray Barnes di 2015. Meski begitu, yayasan ini sebenarnya tidak memiliki relasi terhadap gerakan sosial yang telah mengglobal tersebut.

Menurut sebuah laporan oleh BuzzFeed News, telah terjadi kesalahpahaman besar dalam pemberian donasi untuk gerakan #BlackLivesMatter belakangan ini. Alih-alih sebagai yayasan yang berjalan seiring dengan gerakan #BlackLivesMatter, Black Lives Matter Foundation sendiri tidak memiliki relasi dengan Black Lives Matter Global Network dan justru tidak mendukung tuntutan untuk menghapuskan aparat kepolisian sebagai solusi. Laporan tersebut pun juga menyatakan bahwa Robert Ray Barnes mengklaim kepemilikan nama gerakan “Black Lives Matter” yang ia dirikan dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan antara masyarakat dan aparat kepolisian.

Merupakan organisasi yang kerap direkomendasikan sebagai tujuan donasi yang populer di berbagai platform seperti GoFundMe, PayPal, dan Benevity, Black Lives Matter Foundation pun kabarnya telah berhasil mengumpulkan dana sekitar $4 juta semenjak awal bulan Juni. Beberapa brand dan perusahaan besar pun telah memberi donasi kepada yayasan tersebut, seperti Google, Apple, Microsoft, dan Dropbox.

Sebagai upaya untuk mencegah donasi yang keliru, platform donasi seperti GoFundMe pun telah membekukan dana yang dikumpulkan oleh organisasi Black Lives Matter Foundation sebesar $350.000. Organisasi lain seperti Bonfire juga telah memutuskan untuk membekukan donasi tersebut sebesar $14.000.

Bagi yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut, simak laporan oleh Ryan Mac dan Brianna Sacks untuk BuzzFeed News.