Teks: Shania Indah Adiyobikenia
Foto: Business Insider

Sebagian besar perhatian baru-baru ini difokuskan pada alat pembuatan gambar yang didukung oleh AI. Tetapi model pembelajaran mesin musik ini telah membuat langkah besar dalam beberapa tahun terakhir. Experimental composer Holly Herndon berada di garis depan revolusi tersebut. Ia bersama dengan sederet kolaborator mengembangkan album terakhirnya Proto dan merilis Holly+ (dalam kemitraan dengan Never Before Heard Sounds) ke publik tahun lalu, yang memungkinkan siapa saja untuk menggunakan model suara milik Herndon. Kini, ia merilis trek baru, dengan aspek vokal yang dinyanyikan oleh kembaran digitalnya Holly+.

Versi cover “Jolene” milik Dolly Parton ini memutarkan lagu ikonik tersebut secara lambat dan lebih tenang. Ryan Norris, yang menangani instrumentasi, secara keseluruhan tidak mengubah bentuk lagunya secara ekstrim. Hanya saja, pembawaan cover ini mengubah nuansa “Jolene” yang sebelumnya terkesan keputusasaan dan rasa panik, dengan permohonan untuk mengundurkan diri. 

Lagu tersebut juga dirilis bersamaan dengan video musik baru, yang disutradarai oleh artis digital Sam Rolfes. Untuk video musik tersebut, Rolfes membuat animasi model 3D Herndon menggunakan teknologi motion-capture. “Kami (Herndon dan Rolfes) berbicara tentang pastiche dan identitas, dan kami memutuskan bahwa Rolfes akan memerankan saya sebagai Dolly, dengan mengenakan kostum nudie berlian yang merupakan penggambaran fantasi Appalachia ketika saya masih kecil,” ujar Herndon ketika berbicara dengan majalah Dazed. 

“Rasanya menarik untuk meliput Dolly, terutama karena beberapa alasan. Saya telah mengeksplorasi ide Identity Play (IP), atau menggunakan AI untuk tampil dengan atau sebagai orang lain, dan musik Dolly sangat berarti bagi saya karena kami berdua berasal dari Appalachia. Ini ada tipe lagu yang saya tidak akan pernah berani nyanyikan dengan suara alami saya. Dia [Dolly] adalah sosok fantasi bagi saya,” lanjutnya.

Tonton videonya di sini.