KUNCI dari Cultural Studies Arts Collaboratory Bagikan Surat Terbuka Dukung Palestina
KUNCI, ruang studi kolektif yang tergabung dalam Arts Collaboratory, menyatakan secara tegas untuk menentang segala bentuk penindasan dan kekerasan terhadap kemanusiaan, sekaligus menyatakan dukungan penuh untuk Palestina.
Teks: Agnina Rahmadinia
Foto: Cráter Invertido
Surat terbuka dibagikan oleh akun KUNCI di Instagram pada Minggu (29/10) sebagai perwakilan dari ekosistem Arts Collaboratory untuk menyatakan dukungan penuh terhadap rakyat Palestina. Surat terbuka ini berasal dari beberapa anggota jaringan, ekosistem, dan kawan-kawan Arts Collaboratory yang merupakan bagian dari ekosistem beragam ruang budaya dan praktisi seni yang berakar tumbuh di berbagai teritori di seluruh dunia, termasuk Palestina. Dalam solidaritas dan empati demi kehidupan yang bermartabat bagi semua orang, Arts Collaboratory yang diwakili oleh KUNCI Study Forum & Collective lewat postingan surat terbuka ini menyatakan secara tegas untuk menentang segala bentuk penindasan dan kekerasan kolonial.
Melalui surat terbuka ini juga disebutkan bahwa praktik-praktik artistik yang dilakukan Arts Collaboratory selama ini telah mempersoalkan warisan-warisan kolonial, menyerukan pembebeasan (dekolonialisasi) secara aktif, serta membangun cakrawala lain bagi kemunculan dunia yang berbeda. Selain itu juga pernyataan ini disebut berlandaskan dengan pemahaman yang jelas terkait banyaknya organisasi budaya dan pekerja seni perorangan yang dipaksa untuk bungkam. Sehingga upaya pertentangan ini juga menjadi ketegasan organisasi Arts Collaboratory secara kolektif untuk melawan penekakan, distorsi, dan kriminalisasi advokasi pro-Palestina. Rekanan Arts Collaboratory menyerukan kepada komunitas seni lainnya untuk melawan pembungkaman terhadap suara-suara rakyat Palestina dan kelompok yang bersolidaritas.
Bagaimanapun, mereka menyebut perkara yang terjadi saat ini mencakup penandatanganan Konvensi Jenewa yang menoleransi bahkan mendukung genosida di Gaza serta kegagalan negara-negara terkait untuk memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian. Di sisi lain, pengeboman yang terjadi tanpa ampun oleh pemerintah Israel di daerah padat penduduk menyerang 50% anak-anak dan terus mengalami peningkatan serangan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat Yerusalem. Dampak dari serangan brutal Israel ini tak hanya meliputi warga Gaza, namun juga telah memperburuk kejahatan kebencian, Islamofobia, dan antisemitisme di seluruh dunia. Terlebih, apa yang dialami warga Palestina saat ini termasuk peningkatan pengawasan, penyensuran, dan kampanye fitnah yang terkoordinasi oleh Pemerintah Israel.
Setelah 75 tahun pendudukan dan apartheid, Arts Collaboratory yang diwakili oleh KUNCI Study Forum & Collective mengundang untuk menunjukkan dukungan lewat petisi dalam Bahasa Inggris yang dapat ditelusuri lewat tautan http://tiny.cc/TidakDiam.
KUNCI Study Forum & Collective sendiri merupakan ruang belajar kolektif yang terdiri dari pengelolaan ruang, diskusi, perpustakaan, penelitian, penerbitan, percetakan, dan pengorganisasian sekolah yang telah berdiri sejak 1999. Pada tahun 2015, KUNCI Study Forum & Collective tergabung dalam jaringan Arts Collaboratory dengan tujuan membangun solidaritas translokal jangka panjang bersama para pengelola ruang dan pekerja seni budaya dari wilayah yang disebut “Global Selatan”. Gagasan perdamaian, harapan, dan persatuan bagi rakyat Palestina ini juga disimbolkan dalam bentuk visual arts dari buah zaitun yang dibuat oleh rekan-rekan Arts Collaboratory dari Meksiko yang dapat ditelusuri melalui akun @craterinvertido.