Kanye West dan Pandangannya Akan Dunia Masa Kini: “Kapitalisme Membunuh Kita Secara Perlahan Tapi Pasti”
Menurut West, masyarakat dunia diharuskan untuk meninggalkan kapitalisme untuk dapat bertahan hidup di dunia modern.
Teks: Titania Celestine
Photo: via GQ Magazine
Sebuah booklet yang akan dirilis Kanye West bersama hari jadi ke-40 majalah 032c berisi pandangan sang artis mengenai kapitalisme dan rencana pertunjukkan ‘The Funeral Rehearsal of Kanye West’. Melalui interview yang dilakukan West bersama dengan Tino Sehgal, ia menyatakan niatnya untuk melepaskan ego miliknya melalui pertunjukkan tersebut, dan melahirkan personality baru miliknya.
Walaupun hingga saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana pertunjukkan tersebut, West menyampaikan keinginannya untuk ‘membunuh’ dirinya sendiri untuk menciptakan lebih banyak ruang untuk Tuhan.
Selain rencana performance tersebut, West juga berbagi bahwa kemungkinan ia akan menjadi seorang tunawisma dalam waktu setahun, dikarenakan oleh niatnya untuk mengubah semua properti rumah miliknya menjadi sarana gereja.
“Saya juga dalam proses membangun sebuah panti asuhan, sebuah tempat yang terbuka bagi semua orang, a place where anyone can go, dimana makanan akan selalu tersedia, dan ruang bagi seniman untuk menciptakan karya, serta menghabiskan waktu dengan sahabat – sahabat yang akan selalu ada untuk mereka,” ujar West.
Selebihnya, dalam interview tersebut, Kanye mengungkapkan pendapatnya akan masyarakat yang saat ini didominasi oleh ekonomi kapitalis. Menurut West, masyarakat dunia diharuskan untuk meninggalkan kapitalisme untuk dapat bertahan hidup di dunia modern.
“Kami berada dalam sebuah kekuasaan yang bersifat kapitalis, dan hal tersebut akan membunuh kami secara perlahan tapi pasti. Kita harus mulai bergerak untuk mengubah hal tersebut,” tutur West.
Dalam hal ini, West mengajukan bahwa masyarakat harus berubah menjadi sebuah komunitas yang bersifat egalitarian, dimana seluruh kelompok masyarakat dan individu dipandang setara, memiliki kesempatan ekonomi dan hak asasi yang sama.