Greta Thunberg Membalas Olokan Donald Trump saat Hendak Meninggalkan Gedung Putih Terakhir Kalinya
Sindiran tersebut sekaligus mengakhiri perselisihannya karena Trump dilarang menggunakan Twitter.
Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Dazed / Instagram @gretathunberg
Pada masa kepresidenan Donald Trump, sosok Greta Thunberg yang vokal menyuarakan permasalahan krisis iklim dan gemar mengkritik para pemimpin dunia termasuk Trump, kerap ditanggapi Trump melalui akun Twitter-nya—sebelum dia dilarang pihak Twitter untuk menggunakan platform tersebut—dengan berbagai macam olokan, hal tersebut berlangsung cukup lama.
Hingga pada saat terakhir masa kepresidenan Trump, rupanya Thunberg tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk menyindir Trump, tersebar foto Trump yang hendak menaiki helikopter menjelang pelantikan Joe Biden. Thunberg membuat cuitan, “He seems like a very happy old man looking forward to a bright and wonderful future. So nice to see!”
He seems like a very happy old man looking forward to a bright and wonderful future. So nice to see! pic.twitter.com/G8gObLhsz9
— Greta Thunberg (@GretaThunberg) January 20, 2021
Perilaku Trump dalam menggunakan akun Twitter-nya memang sulit dipercaya, beberapa kali sikapnya menanggapi hal yang berhubungan dengan Thunberg hanya memperlihatkannya seperti seorang remaja yang sedang dalam masa pubertas, sama sekali tak dewasa. Pada tahun 2019, Trump pernah mengejek pidato Greta Thunberg pada saat KTT Iklim PBB, masih pada tahun yang sama ia juga mengeluh ketika Thunberg dipilih sebagai TIME’s Person of the Year.
Luar biasanya Thunberg selalu menanggapi respon Trump dengan elegan dan membalasnya di waktu yang tepat, seperti saat Trump sibuk mengoceh di Twitter menyerukan “Stop the count” mengenai hasil pemilihan presiden tahun lalu. Greta menulis, “Chill Donald, Chill!”
Greta Thunberg menikmati saat-saat kekalahan Trump dan pelarangannya ia menggunakan banyak media sosial akibat kasus penyerbuan US Capitol oleh para pendukungnya. Pada masa kepemimpinannya, Trump telah memberi pengaruh kerusakan iklim; menyingkirkan peraturan penting, memicu informasi yang tidak tepat, dan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris. Setelah akhirnya pada hari pertama kepresidenan Joe Biden, ia memutuskan untuk bergabung lagi dengan Perjanjian Iklim Paris dan merubah peraturan buatan Trump yang merugikan lingkungan.