Bilik AmaZen: Inisiatif Amazon untuk Menjamin Ketenangan dan Kebugaran Mental Para Pekerja
Para pekerja mulai diperhatikan oleh Amazon, bilik interaktif ini menjadi langkah pertama.
Text: Shadia Kansha
Foto: Amazon
Amazon, salah satu nama terbesar di dunia e-commerce hingga saat ini, sering menjadi bahan pembicaraan karena perlakuan karyawan yang buruk. Bukanlah hal yang asing Namun, memasuki tahun 2021, Amazon memperkuat komitmen mereka untuk menjadi “Tempat Kerja Teraman di Muka Bumi”.
Sebagai contoh, Amazon mengumumkan program bertajuk “WorkingWell” yaitu sebuah program komprehensif yang menyediakan aktivitas fisik dan mental, memastikan olahraga kebugaran, dan bantuan makanan sehat. Semua ini dilakukan berdasarkan pertimbangan dengan bantuan data saintifik yang terbukti membantu para pekerja dalam mengisi kembali energi mereka. Program tersebut merupakan bagian dari alokasi dana $300 juta yang ditujukan untuk keselamatan kerja pekerja.
Salah satu inisiatif turunan dari program tersebut adalah “AmaZen” yaitu sebuah kios atau bilik yang dapat digunakan untuk mencari ketenangan. Dalam bilik tersebut terdapat fasilitas pemutaran video yang dapat membantu para pekerja untuk memulihkan semangat mereka secara fisik maupun secara mental. Video-video tersebut memuat aktivitas yang mudah diikuti (termasuk meditasi), afirmasi positif, pemandangan yang disertai suara menenangkan, dan masih banyak lagi.
Hal ini menerima mixed review dari masyarakat. Tentu, usaha Amazon untuk memperhatikan lingkungan kerja dan kesejahteraan para pekerja-nya patut diapresiasi. Namun sayangnya, masyarakat menilai bahwa perhatian tersebut diarahkan secara kurang tepat sasaran. Alih-alih memperbaiki sistem perlakuan pekerja dan memberikan mereka istirahat ke kamar mandi yang lebih manusiawi, mereka justru menghadirkan bilik tersebut. Para pemerhati, khususnya di twitter, menggunakan kata dystopian untuk mendeskripsikan inisiatif tersebut. Mereka menilai, inovasi tersebut terkesan opresif dan regresif.
Amazon deleted AmaZen from Twitter, but they can't delete this dystopian nightmare from the Library of Mental Health in our hearts. pic.twitter.com/WkCTPaqekD
— Steven (@Reachingbroom) May 27, 2021