Berkat Twitter, Mimpi Seorang Anak dari Gaza untuk Foto di Anfield Terwujud, Kapan Saatnya Mimpi Kemerdekaan Palestina Jadi Nyata?
Di tengah serangan yang tidak kunjung berhenti, Ali, fans Liverpool berusia 14 tahun dari Gaza mendapatkan mimpinya berfoto di Anfield dengan bantuan 2 suporter Liverpool.
Teks: Muhamad Rasyad Athala
Foto: Sajad/X
They’re not numbers. They’re real people with hopes and dreams. Ali, seorang anak berusia 14 tahun dari Gaza mendapatkan mimpinya untuk berfoto di Anfield setelah dibantu 2 fans Liverpool. Dengan serangan masif dari Israel yang terus bergulir, sang kakak, Abubaker, ingin memberikan surprise kepada adiknya dengan ketakutan bahwa mereka akan terbunuh secara tiba-tiba.
𝑺𝙤𝒎𝙚𝒕𝙞𝒎𝙚𝒔 𝒊𝙩’𝙨 𝙩𝒉𝙚 𝙡𝒊𝙩𝒕𝙡𝒆 𝒕𝙝𝒊𝙣𝒈𝙨 𝙩𝒉𝙖𝒕 𝒎𝙖𝒌𝙚 𝙖 𝙬𝒐𝙧𝒍𝙙 𝙤𝒇 𝒅𝙞𝒇𝙛𝒆𝙧𝒆𝙣𝒄𝙚!
A Palestinian Liverpool fan contacted @SMXLFC and asked if it’s possible we could take a photo of his brother at Anfield. He wanted to surprise his brother as… pic.twitter.com/UmweRS5iiC
— Sajad (@SajadIqbalLFC) November 8, 2023
Dilansir dari wawancaranya dengan BBC, Abubaker menyampaikan ketakutannya selama masa peperangan. Ini bukan menjadi kali pertama untuknya, setelah melewati 4 perang sebelumnya. Ia mengungkapkan ketakutannya akan bom yang selalu menghantui. “I said at some point, probably all of a sudden, out of the blue, we’re going to be bombed and Ali will be killed and I’m going to be killed” ungkap Abubaker dalam wawancaranya.
Abubaker meminta tolong kepada Ben, seorang fans klub sepakbola Liverpool yang juga menjadi host dari podcast The Anfield Talk untuk membantu mimpi adiknya. Ben akhirnya meminta tolong kepada temannya, Sajad, untuk mencetak dan membingkai fotonya, dan difoto di beberapa titik-titik populer di sekitar Anfield.
Setelah mendapatkan foto-foto tersebut, Abubaker memberikan jawaban yang tidak terlupakan untuk kedua fans Liverpool ini. Ali tidak berhenti tersenyum, dan momen ini menjadi momen historis bagi Abubaker dan keluarganya. Sejenak mereka bisa melupakan tentang bom yang sedang turun.
“He said that he hasn’t stopped smiling, and that for a few moments they as a family completely forgot about the bombs and that it’s a historic moment in their family history,” ungkap Abubaker.