Bagaimana @ecommurz Menjadi Sangkakala di Badai Layoff Tech Industri
Bencana tech winter yang disertai dengan layoff tampak mewarnai berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Teks: Alissa Wiranova
Foto: LiveAbout
CNN International baru saja melaporkan terjadi peningkatan drastis pada angka pengguna aplikasi Blind dalam kurun waktu tak sampai sepekan, yaitu terhitung sejak tanggal 13 hingga 18 Januari 2023.
Usut punya usut, kenaikan ini tak terjadi tanpa sebab. Pasalnya, dalam data yang dibagikan Blind kepada CNN, terkuak bahwa sebanyak 6.000 orang pengguna baru aplikasi dalam periode 13 hingga 18 Januari teridentifikasi karyawan Microsoft. Tentu bukan kebetulan semata, hal ini nyatanya baru terjadi pasca Microsoft mengumumkan PHK besar-besaran terhadap 10.000 orang karyawannya.
Blind, aplikasi berbasiskan internal message board yang memungkinkan fitur anonim ini pertama kali ditemukan oleh para pekerja tech Korea Selatan pada tahun 2013 lalu. Belakangan ini, Blind dijadikan sebagai forum untuk berbagi informasi seputar keadaan perusahaan besar geng Silicon Valley, termasuk pula berita tak enak didengar semacam gelombang layoff.
Menariknya, kondisi serupa tak hanya terjadi pada dunia internasional saja, melainkan juga di region lokal alias di Indonesia sendiri. Belakangan ini, tampak berseliweran akun Twitter dan Instagram @ecommurz yang mana menjadi platform baru untuk berbagi keluh kesah bagi para pekerja tech dan e-commerce.
“Ecommerce & Tech Meme Factory
Indo Biggest Tech Execs & Workers community🇮🇩
Follow for RECENT Tech stories in shitpost & memes🤡” tulis bio akun Instagram @ecommurz.
Meski banyak didominasi dengan unggahan berbentuk shitpost, pada dasarnya akun @ecommurz tak punya banyak perbedaan dengan aplikasi Blind yang biasa digunakan oleh para eks pegawai perusahaan Silicion Valley.
Akun @ecommurz juga menyediakan wadah ‘gosip’ anonymous yang digunakan untuk menyebarkan berita soal kondisi terkini berbagai perusahaan di Indonesia, terutama kasus layoff yang akhir-akhir ini banyak terjadi.
“Shopee increased the commission rate again to catchup with Tokopedia, where promotion are given lesser each day😭 road to profitability thru killing merchants,” begitu salah satu unggahan dalam link ‘spilling Indo tech rumors’ milik akun @ecommurz.
Tak hanya jadi spilling tea platform, akun ini juga menyediakan sehimpunan data berisikan para eks karyawan perusahaan yang terkena layoff. Karenanya, setiap pengunjung akun @ecommurz yang baru saja terkena layoff dapat mengisi data diri berupa nama, pengalaman kerja, hingga akun Linkedin milik mereka. Hal ini diharapkan dapat berguna untuk memudahkan rekruter dalam memilih calon karyawan baru.
Melihat kesamaan antara Blind dan akun lokal @ecommurz, benar apa yang dikatakan co-founder Blind, Kyum Kim. “Times are tough. Sharing information has never been more important.”