Teks: Niskala H. Utami
Foto: Jordan Strauss / AP

Organisasi nirlaba American Cinematheque kembali memberikan penghargaan kepada seorang sutradara ternama. Berbasis di Los Angeles, organisasi ini mendedikasikan diri untuk kemajuan sinema Amerika. Setiap tahun mereka mengadakan semacam festival dan gala untuk merayakan progres perfilman Amerika, serta memberikan American Cinematheque Award kepada pegiat film yang menunjukkan dedikasi terhadap seni ini. 

American Cinematheque Award diberikan kepada para pekerja sinema Amerika yang telah berkontribusi untuk industri film. Penghargaan ini tidak membagi antar kategori, siapapun dari bidang manapun bisa terpilih untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Mereka melihat seluruh filmografi dan relevansinya terhadap masyarakat. Tahun ini, American Cinematheque Award akan diberikan kepada Spike Lee berkat kontribusinya dalam mengangkat tema rasisme di Amerika dalam karyanya. 

Pembahasan tentang rasisme dalam film sudah lama berada. Pembuat film seperti Jordan Peele, Ava DuVernay, dan juga Quentin Tarantino telah memberikan interpretasi sendiri terhadap peran orang kulit hitam dan bagaimana rasisme bekerja di Amerika. Namun, Spike Lee mempunyai dorongan dan sentuhan tersendiri ketika mengangkat topik ini. Filmografi Lee berdedikasi untuk memberikan suara kepada yang tertindas dalam sistem yang opresif dan ia mampu membungkusnya dengan dramatis dan menarik, seperti yang dilihat di “Malcolm X”, “BlacKkKlansman”, dan “Da 5 Bloods”. Karya-karyanya menggambarkan dengan sempurna keadaan sosial politik Amerika dari dulu hingga sekarang. Rick Nicita, kepala American Cinematheque, mengatakan sendiri bahwa “As a cultural arts organization that celebrates the importance of film in our society, Spike Lee is the perfect choice for the Cinematheque’s annual award,“.