Marvel Sajikan Pendekatan Kultural dalam Format Cerita Superhero di “Ms Marvel”
Serial superhero “Ms Marvel” tonjolkan sosok-sosok representasi Muslim dan Asia Selatan baik di layar dan proses produksinya.
Teks: Inaya Pananto
Foto: Marvel Studios
Serial terbaru dari Marvel, “Ms Marvel” kini telah secara resmi tayang di Disney+. Superhero Ms Marvel diceritakan sebagai seorang remaja beretnis Asia Selatan dan beragama Islam, menjadikannya sebagai tokoh superhero Marvel pertama dengan latar belakang ini. Ms Marvel yang bernama asli Kamala Khan ini diperankan oleh aktris muda berusia 19 tahun, Iman Vellani. Proyek Marvel ini menjadi acting gig pertama bagi Iman.
Vellani mengatakan bahwa ia merasa diberi kepercayaan oleh Marvel untuk memerankan Kamala Khan adalah sebuah kesempatan yang istimewa baginya. Namun kepercayaan tersebut juga disertakan oleh beban bagi sang pendatang baru. Ia mengatakan, “Selalu ada tanggung jawab besar yang datang bersamaan dengan menjadi yang pertama dalam hal apapun.”
Dalam pendekatan karakter Kamala Khan atau Ms Marvel, Iman mengatakan bahwa ia tidak terus terlalu terfokus pada segi menjadi representasi untuk Muslim dan Pakistan, namun lebih mengetuk sisi personal cerita sang karakter. Dibangun bersama oleh sebuah tim yang banyak memiliki anggota beretnis Asia Selatan, mulai dari aktor-aktor, pimpinan penulis naskah Bisha K.Ali, produser eksekutif Sana Amanat, serta para sutradara Adil El Arbi, Billal Fallah, Meera Menon, dan Sharmeen Obaid-Chinoy.
View this post on Instagram
Aktris Zenobia Shroff, yang memerankan sosok ibunda dari Kamala mengatakan bahwa salah satu alasan produksi film ini berbeda dari yang lain adalah dikarenakan kondisi belakang layarnya yang merefleksikan semua pesan-pesan yang disampaikan dalam film. Di balik layar, sosok-sosok yang membangun proyek ini banyak didominasi juga oleh wanita-wanita brilian berlatar belakang Asia Selatan.
Serial yang terdiri dari enam episode ini menceritakan tentang asal muasal dan hidup awal Kamala Khan. Caranya menavigasi kehidupan SMA mulai dari hubungan dengan keluarga, teman-teman, hingga hubungan personal antar diri sendiri dengan latar belakang dan identitas diri. Sebagai seorang remaja Pakistan Muslim tinggal di Jersey City, tujuan utama cerita ini adalah menceritakan tanpa menggurui.
Serial-serial terbaru Marvel memang lebih mengeksplorasi cikal bakal kekuatan superhero mereka berkaitan dengan legasi keluarga dan unsur kultural sang karakter. Hal inilah yang juga diterapkan dalam cerita “Ms Marvel”. Kekuatan Kamala diaktivasi oleh gelang yang dikirim oleh neneknya dari Pakistan. Akan tetapi perkembangan kekuatannya tidak semata bergantung pada gelang tersebut namun juga dalam nilai sejarah keluarga Kamala sendiri.
Pendekatan dan ragam referensi kultural hadir dalam “Ms Marvel” diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran diversitas kultur yang dapat menjangkau kolam audiens yang lebih besar.