Teks: Ghina Prameswari
Foto: Cnet

Raup keuntungan fantastis lewat Game of Thrones, HBO segera mencari materi untuk acara televisi baru yang berpotensi menyaingi kesuksesan seri 8 musim itu. George R.R. Martin lantas menyampaikan idenya mengenai sebuah acara berjudul “House of the Dragon”. Berfokus pada konflik di dalam klan Targaryen, George optimis “House of the Dragon” bisa jadi acara berhasil. 

Meski begitu, HBO tak berpikir demikian. Ide untuk acara ini ditolak berulang kali hingga akhirnya berhasil lolos ke tahap produksi pada tahun 2019 lalu. Minggu (21/08) enam episode perdana dari “House of the Dragon” tayang. Sampai dengan hari ini (22/08) fans dan kritik menunjukan respon yang baik terhadap acara tersebut. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai alasan untuk kembali mencintai Game of Thrones setelah dikecewakan oleh episode final dari seri itu. 

Dalam wawancaranya dengan The New York Times, George R.R. Martin menyebutkan bahwa salah satu alasan HBO menolak ide untuk “House of the Dragon” ialah karena adanya kemiripan premis dengan Game of Thrones. Berbeda dengan HBO yang menilai acara ini akan terasa repetitif dan membosankan bagi penonton, George R.R. Martin bersikeras “House of the Dragon” punya pendekatan yang berbeda dengan seri pendahulunya. Martin mendeskripsikan seri ini sebagai sebuah ‘historical fiction’ yang serupa kisah tragedi karya Shakespeare. 

Pada wawancara yang sama George R.R. Martin juga menjelaskan bahwa dirinya bersama HBO tengah memproduksi banyak acara yang diadaptasi dari universe Game of Thrones. Beberapa acara ini termasuk sequel untuk Jon Snow dan beberapa prequel. Selain itu, seri animasi yang berlatar belakang di negeri Yi Ti juga sedang dirampungkan. 

“House of the Dragon” sudah tayang sejak Minggu, 21 Agustus dan dapat diakses dengan berlangganan di HBO Max.