Dewan Inggris Menyebut Tantangan ‘Squid Game’ yang Viral di TikTok Penuh ‘Kekerasan’
Orang tua di Inggris menerima peringatan dari sekolah dan dewan tentang siswa yang menggunakan kekerasan fisik untuk meniru permainan ini.
Teks: Nada Salsabila
Foto: Netflix
Sejak ditayangkan perdana di Netflix, Squid Game telah mendominasi hampir setiap percakapan. Bagi Anda yang belum menontonnya, serial ini menceritakan sekelompok orang yang berhutang yang mengikuti kompetisi di mana mereka memainkan permainan anak-anak yang mematikan, dimana bagi mereka yang kalah, akan mati. Jika mereka menang dan berhasil sampai akhir secara hidup-hidup, mereka dijanjikan sejumlah uang sebagai imbalannya.
Dikatakan sebagai original show terbesar Netflix, Squid Game telah menyebar ke dunia nyata, menginspirasi versi IRL di Abu Dhabi (tentu saja tanpa semua pembunuhan), menginspirasi honeycomb challenge di sebuah kafe di Singapura, hingga muncul parodi TikTok yang tak terhitung jumlahnya.
Walaupun serial thriller Korea ini jelas tidak ditujukan untuk anak-anak karena graphic violence yang ditunjukkan, Dewan Lokal Inggris telah mendesak orang tua untuk membatasi akses untuk menonton Squid Game karena kekhawatiran bahwa tantangan yang digambarkan dalam pertunjukan akan diciptakan kembali oleh anak-anak mereka. Peringatan tersebut, dari dewan Central Bedfordshire, juga menyoroti fakta bahwa adegan Squid Game banyak beredar di YouTube dan TikTok, di mana mereka berpotensi dapat dilihat terlepas dari rating usia 15+.
Orang tua di Inggris menerima peringatan dari sekolah dan dewan tentang siswa yang menggunakan kekerasan fisik untuk meniru permainan ini, dengan yang kalah akan dipukuli. Tim perlindungan pendidikan dari dewan Central Bedfordshire mengirim email ke orang tua dan wali di distrik yang mendesak mereka untuk “waspada” setelah BBC melaporkan bahwa anak-anak di Lincoln sedang mendiskusikan pertunjukan tersebut dan “memperagakan kembali beberapa adegan.”
“Ada beberapa laporan yang mengkhawatirkan baru-baru ini tentang anak-anak dan remaja yang ‘bermain’ Squid Game saat di sekolah,” tulis email dari Central Bedfordshire Council, menurut The Guardian. “Squid Game juga dapat dilihat melalui platform lain seperti YouTube dan TikTok, dan mengingat popularitas game di acara itu, pengembang telah membuat berbagai mini-game berdasarkan Squid Game di Roblox dan platform game lainnya.”
“Kami sangat menyarankan agar anak-anak tidak menonton Squid Game. Pertunjukannya cukup vulgar dengan banyak konten kekerasan,” tambah otoritas pemerintah setempat.
Dalam postingan khusus oleh safeguarding partnership di Safer Schools, “Honeycomb challenge juga dipilih sebagai permainan berbahaya. Jika seorang anak mencoba membuat ulang ‘Honeycomb Game’, ada risiko luka bakar dari gula karamel jika mereka mencoba membuat honeycomb itu sendiri,” tulis postingan tersebut.
Sebelumnya pada awal bulan ini, The Mirror melaporkan bahwa orang tua dari sekolah di London dan Kent menerima surat tentang drama Korea yang populer itu. Seorang ayah mentweet “Tidak percaya sekolah anak-anak saya harus mengirim surat yang memberi tahu orang tua bahwa anak-anak memainkan Squid Game versi mereka sendiri dan bahwa orang tua akan memiliki sanksi yang diterapkan jika anak-anak mereka meniru Squid Game. Popularitas acara ini benar-benar pada level selanjutnya.”
Pekan lalu, polisi Inggris juga harus meyakinkan pengemudi bahwa tanda jalan raya yang tampak seperti logo dari pertunjukan itu tidak mengarahkan orang ke “Squid Game” kehidupan nyata.
Meskipun ada laporan tentang pemeragaan Squid Game di taman bermain di beberapa sekolah di Inggris dan laporan lainnya, kepanikan tersebut jelas bukan hal baru. TikTok sendiri telah menginspirasi banyak tantangan yang berpotensi berbahaya selama bertahun-tahun.