Foto: Variety

Kualitas karir Nicholas Cage di dunia perfilman akhir-akhir ini dapat ditentukan dengan beragam pemilihan peran di film yang patut dipertanyakan. Di antara banyaknya film yang dirilis per tahun, sebagian besar dari film tersebut terasa kurang diperlukan dan mudah dilupakan. Walaupun begitu, ia pun sesekali mengeluarkan film-film bermutu seperti “Joe” dan “Mom and Dad” yang mengingatkan penonton akan kualitas aktingnya. Tahun ini, Nicholas Cage kembali dengan film baru berjudul “Mandy” arahan sutradara Panos Cosmatos yang berhasil merebut perhatian penonton di “Sundance Film Festival”.

Di film “Mandy”, Cage bersama aktris Andrea Riseborough memerankan sepasang kekasih yang hidupnya hancur akibat kehadiran satanic cult dengan misi untuk merebut jiwa dan raga milik Riseborough. Peran Cage di sini adalah untuk membalas dendam kepada cult tersebut yang didukung oleh arahan Cosmatos lewat atmosfer film yang penuh dengan warna dominan dan bernuansa avant-garde. Selain itu, “Mandy” merupakan film terakhir yang scoring-nya dirancang oleh komposer Johann Johannson sebelum kematiannya di awal tahun ini.

Sebagai salah satu film yang dicap sebagai action horror ekstrim yang penuh dengan gore, Cage berhasil memukau penonton dengan aktingnya yang gila. Dari emosi yang naik dan turun dengan cepat di antara amarah sampai tangisan traumatis, hingga ekspresi mukanya yang sinting saat berlumuran darah dan melawan musuhnya dengan kapak besar buatannya sendiri. Lewat peran ini, Cage menunjukkan kualitasnya dalam berakting yang seakan telah dilupakan oleh penonton dan membuat “Mandy” patut disebut sebagai film tergila oleh Nicholas Cage.