The North Face Boikot Facebook Lewat Kampanye #StopHateforProfit
Setelah menolak untuk memperbaiki regulasi mengenai fact-checking dan konten hate crime, brand tersebut memutuskan untuk mencabut ads mereka dari platform Facebook.
Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: The North Face
The North Face, label activewear asal Amerika, telah memutuskan untuk memberhentikan penayangan ads atau iklan melalui Facebook. Keputusan tersebut merupakan tanggapan dari pihak The North Face mengenai sikap dan policy Facebook mengenai konten-konten yang mengandung misinformasi serta konten hate crime atau kekerasan. Seperti keputusan mereka untuk tidak menghapus konten unggahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dianggap mengandung misinformasi.
Dalam sebuah tweet, The North Face juga menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari kampanye Stop Hate for Profit yang menuntut akan perbaikan dalam policy Facebook dalam meregulasi konten mereka. Terutama, mengenai konten-konten yang dianggap dapat membahayakan para demonstran dan komunitas minoritas berkulit hitam di Amerika Serikat dari hate crimes serta konten-konten yang mempromosikan diskriminasi rasial dan aktivitas rasisme berbahaya lainnya. Kampanye ini juga menuntut Facebook untuk lebih ketat dalam fact-checking informasi yang tersebar dalam platform mereka.
Selain The North Face, brand lain pun juga turut serta dalam kampanye Stop Hate for Profit ini. Beberapa di antaranya adalah Patagonia dan REI. Kabarnya, brand lain seperti Dickies, Vans, dan Timberland juga akan mengikuti jejak The North Face dalam mengikuti kampanye boikot ini.