Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: ATID

Isu-isu ramah lingkungan serta keberlanjutan dalam industri fashion semakin menjadi topik pembicaraan. Tak hanya dalam aspek industri fast fashion, tetapi juga penggunaan materi yang lebih ramah lingkungan. Sebagai solusi, seorang desainer asal London bernama Alexander Taylor akan meluncurkan sebuah situs bernama ATID yang berperan sebagai platform untuk mengangkat produk-produk yang terbuat dari material sisa produksi ataupun teknologi biomaterial.

Direncanakan untuk luncur secara resmi pada 4 Agustus mendatang, platform ATID akan memulai perjalanannya dengan kolaborasi bersama KTC, pabrik yang memproduksi tekstil untuk pakaian-pakaian aktif. Tak hanya dengan material yang lebih ramah lingkungan seperti material sisa ataupun biomaterial seperti AlgiKnit, Alexander Taylor juga ingin menantang tradisi kultur industri fashion yang terpaku dengan musim untuk memproduksi pakaian dalam jumlah yang sangat besar dan menghasilkan limbah yang banyak juga. Sehingga, melalui kolaborasi bersama KTC untuk ATID ini, ia pun akan merilis produk sesuai dengan ketersediaan slot waktu yang diberikan oleh KTC.

Bagi Alexander Taylor, ‘menghijaukan’ industri fashion dengan praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan akan sulit untuk diterapkan secara penuh jika tradisi season tidak dihentikan. Dengan adanya tuntutan untuk terus merilis koleksi baru tiap musimnya, label besar maupun fast fashion pun berlomba-lomba untuk memproduksi pakaian dalam jumlah yang besar, sehingga dapat meningkatkan limbah tekstil ataupun limbah TPA akibat produksi yang berlebih. Melalui platform ATID ini, Alexander Taylor tak hanya ingin sediakan produk alternatif, tapi juga sarana bagi para desainer untuk berkolaborasi dan berinovasi guna ciptakan kultur industri fashion yang lebih bersih dan ‘hijau’.

Bagi yang tak ingin ketinggalan perilisan resmi platform ATID ini, ikuti kanal media sosial atau kunjungi situs resmi mereka dan daftar untuk mendapatkan berita dan informasi lainnya seputar platform tersebut.