Gucci Menampilkan Model Runway Curvy Pertama di ‘Love Parade’
Menampilkan Tess McMillan, yang membuat sejarah sebagai model curvy pertama yang pernah berjalan di runway Gucci.
Teks: Nada Salsabila
Foto: Gucci
Gucci mengambil alih Hollywood Boulevard untuk pertunjukkan centenary-nya, ‘Love Parade’, untuk memamerkan 115 interpretasi yang berbeda dari kemewahan Old Hollywood, dan untuk menandai momen penting dalam sejarah 100 tahun label tersebut. ‘Love Parade’ adalah retrospektif schmaltzy dari gaya sinematik, yang mewujudkan spektrum genre film dari noir hingga Barat dan sci-fi, koleksi ini menampilkan mengenakan elemen seperti payet, bulu, dan topi koboi.
Acara yang dinanti-nantikan ini menampilkan sederet model yang terdiri dari 115 orang, diantaranya merupakan wajah-wajah familiar seperti Phoebe Bridgers, Macaulay Culkin, Jared Leto, dan Steve Lacy.
Namun, di antara bintang-bintang tersebut, Gucci juga untuk pertama kalinya dalam sejarah menampilkan model curvy untuk berjalan di runway-nya. Terdapat Tess McMillan, yang membuat sejarah sebagai model curvy pertama yang pernah berjalan di runway Gucci, menurut Dazed. Ia merupakan modell kelahiran Texas berusia 21 tahun yang juga membuat debut peragaan busananya di acara Dolce & Gabbana Spring/Summer 2019.
Sebelumnya, Gucci hanya pernah bekerja dengan model plus-size Clara Louise, yang membintangi kampanye dengan Harry Styles, Billie Eilish, dan Florence Welch tahun lalu. Selain itu, Ellie Goldstein adalah model pertama dengan Down’s Syndrome yang mencetak kampanye fashion tinggi, berpose untuk makeup line Gucci.
Sementara itu, label besar lainnya seperti Versace, Jacquemus, dan Fendi telah memperluas panggilan casting mereka, merekrut orang-orang seperti Precious Lee, Jill Kortleve, Paloma Elsesser, dan Alva Claire ke catwalknya. Masih banyak rumah mode yang masih enggan untuk menampilkan model plus-size.
Dilansir dari Dazed, musim SS22 terbaru memiliki rekor tertinggi kedua untuk keragaman, dengan model curvy yang menyumbang 1,81 persen dari semua casting. Meskipun kedengarannya tidak banyak, angka tersebut adalah empat kali lipat dari AW21, yang hanya memiliki 19 model curvy di runway-nya. SS22 juga merupakan musim yang paling beragam secara ras, dengan 48 persen penampilan dari models of colour. Terlihat juga perbedaan usia dan gender, dengan New York yang menduduki peringkat tertinggi untuk jumlah transgender dan casting non-biner.