Desainer Tega Akinola Menggunakan Kabel dan Kaos Kaki untuk Menciptakan Karya-karyanya
Akinola mendapatkan bahan-bahan untuk desainnya dari eBay, DePop, dan Facebook marketplace.
Teks: Nancy Rumagit
Foto: Tega Akinola
Tega Akinola dulunya mempelajari sports psychology, sebelum ia pindah ke rumah orang tuanya untuk karantina saat pandemi pertama dimulai. Akinola menemukan beberapa kabel rusak dan mulai mendapatkan ide untuk sebuah desain. “It reminded me of the buckle on a heel,” ujarnya. “I bought a heel and literally glued the cables on and it took off from there.”
Awalnya, Tega Akinola hanya menganggap ini sebagai hobi, namun ketika ia mengunggah foto hasil sepatu berdesain kabelnya, karyanya mulai mendapatkan banyak perhatian. “When I decided to start selling stuff, my process changed quite a bit,” ujarnya. “I had to think about how people were going to wear it and if it’s going to last.” Sekarang, aksesoris limited edition Akinola di APOC, yang menawarkan pendampingan untuk proses desainnya, sudah sold out. Tega Akinola pun berencana untuk membuka pesanan custom di 2022.
Akinola mendapatkan bahan untuk desain-desainnya dari eBay, DePop, Facebook marketplace, dan berbagai toko online secondhand lainnya, namun ia mengatakan bahwa niat awalnya bukanlah untuk menjadi sustainable. “It was just the idea of buying second hand things and making them new. When I realized that I could help contribute or help inspire people to be more consciously aware of what they buy and why they buy it, I started to hone that a little bit more.”
Selain sepatu-sepatunya yang terbuat dari kabel, Tega Akinola juga telah mendesain sejumlah sepatu dari kaos kaki thrifted, sejumlah tas, dan bahkan sebuah sepatu yang terinspirasi dari Lara Croft.